Jangan Senang Melihat Anak Miliki Tubuh yang Gemuk!

Wahyuni Sahara

Editor

Jangan Senang Melihat Anak Miliki Tubuh yang Gemuk!
Jangan Senang Melihat Anak Miliki Tubuh yang Gemuk!

Intisari-Online.com – Hampir semua ibu merasa bahagia bila melihat anaknya memiliki tubuh yang gemuk, karena menunjukkan anak dalam kondisi sehat. Tapi tahukah Anda, bahwa hal tersebut bisa menjadi gejala awal anak mengalami obesitas?

Obesitas adalah masalah serius pada anak-anak. Di tahun 2003-2006 lebih dari 12 persen dari anak usia 2 hingga 5 tahun mempunyai Body Mass Index (BMI) lebih dari persentil 95 untuk usia mereka, dan sekitar 12 persen lebih dari persentil 85.

Di seluruh dunia, diperkirakan 22 juta anak di bawah 5 tahun mengalami obesitas. Hal ini karena makanan-makanan siap saji tersebar di seluruh dunia. 20-25 persen anak yang berusia 4 tahun di beberapa negara, seperti misalnya Mesir, Maroko, dan Zambia mengalami kegemukan dengan proporsi lebih banyak dibanding anak yang malnutrisi.

Kecenderungan obesitas bisa diketahui secara turun temurun, tapi faktor-faktor yang memicu hal tersebut berasal dari lingkungan. Kelebihan berat badan mengacu pada masuknya kalori dengan jumlah tinggi dan kurangnya olahraga. Sesuai pertumbuhannya, anak prasekolah membutuhkan beberapa kalori yang sesuai dengan berat badan mereka daripada sebelumnya.

Pencegahan obesitas di awal sangatlah penting. Kunci mencegah obesitas adalah memastikan anak usia dini diberikan makan sesuai porsinya, dan jangan memaksa anak makan secara berlebihan.

Anak yang mengalami kelebihan berat badan cenderung menjadi gemuk saat dewasa nanti, dan kelebihan massa tubuh merupakan ancaman untuk kesehatan. Maka dari iru, masa anak usia dini adalah waktu yang tepat untuk mengatasi kelebihan berat badan.

Data yang terkumpul dari sekitar 8.550 anak prasekolah menyatakan bahwa terdapat tiga faktor penting untuk mencegah obesitas yaitu makan malam rutin bersama keluarga, mendapatkan waktu tidur yang cukup, dan menonton televisi kurang dari 2 jam per hari.

Aktivitas fisik yang kurang juga merupakan faktor penting dalam urusan obesitas. Pada studi longitudinal dari 8.158 anak Amerika, setiap penambahan jam menonton televisi di atas 2 jam meningkatkan kemungkinan obesitas di usia 30 tahun sebanyak 7 persen.

(Experience Human Development)