Intisari-Online.com- Tahukah Andaapa sajapeninggalan Kerajaan Aceh?
Eksistensi sebuah kerajaan di masa lalu dapat dilihat dari adanya buktipeninggalan Kerajaan Aceh.
Sebelum mengetahuipeninggalan Kerajaan Aceh,Anda harus tahu bahwa kerajaan ini merupakan kerajaan Islam di Sumatera yang berdiri pada abad ke-15 dan runtuh pada abad ke-20.
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah ini terletak di Kutaraja atau Banda Aceh sekarang.
Karena letaknya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional, kerajaan ini mampu berkembang dengan cepat.
Puncak kejayaan Kerajaan Aceh kemudian dapat diraih pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yang berkuasa antara 1607-1636 Masehi.
Setelah berkuasa selama kurang lebih lima abad, Kerajaan Aceh akhirnya jatuh ke pangkuan kolonial Belanda.
Sumber sejarah Kerajaan Aceh dapat diketahui dari beberapa peninggalannya yang masih ada hingga sekarang.
Berikut ini beberapabukti peninggalan Kerajaan Aceh:
1. Makam Sultan Iskandar Muda
Makam Sultan Iskandar Muda terletak di Kompleks Baperis Museum Aceh, di samping pendopo Gubernur Aceh.
Sultan Iskandar Muda adalah raja besar yang berhasil membawa Kerajaan Aceh menuju masa kejayaan.
Ia dikenal sangat piawai dalam membangun Kesultanan Aceh menjadi kerajaan yang kuat, besar, dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lainnya.
Sultan Iskandar Muda wafat di Aceh pada 27 Desember 1636 di usia 43 tahun.
2. Taman Sari Gunongan
Gunongan merupakan salah satu situs bersejarah dari zaman Kerajaan Aceh yang dulunya digunakan sebagai tempat bercengkerama keluarga kerajaan.
Taman Sari Gunongan dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk memenuhi permintaan permaisuri dari Pahang, Malaysia.
3. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman merupakan peninggalan Kerajaan Aceh yang paling terkenal.
Beberapa tulisan tentang sejarah pembangunannya menyebut bahwa Masjid Raya Baiturrahman dibangun semasa Kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).
Pada masa penjajahan, masjid peninggalan Kerajaan Aceh ini juga digunakan sebagai markas pertahanan terhadap serangan musuh.
Fungsi tersebut sangat terasa semasa Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Alaidin Mahmud Syah (1870-1874 M).
Di masjid ini sering pula diadakan musyawarah besar untuk membicarakan strategi penyerangan dan kemungkinan serangan Belanda terhadap Kerajaan Aceh Darussalam.
Karena posisinya yang sangat strategis, Masjid Raya Baiturrahman bahkan sempat dua kali dibakar Belanda.
4. Meriam Kesultanan Aceh
Terdapat tiga meriam yang ditemukan di Desa Arongan, Kabupaten Aceh Barat.
Meriam-meriam tersebut diduga dibuat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Meriam buatan Aceh ini digunakan untuk mempertahankan wilayah mereka dari serangan para penjajah.
5. Benteng Indra Patra
Benteng Indra Patra dibangun pada masa Kerajaan Lamuri, pendahulu Kesultanan Aceh.
Fungsi benteng ini adalah sebagai tempat pertahanan melawan penjajahan bangsa Portugis.
6. Uang emas
Kerajaan Aceh Pada masanya, Kerajaan Aceh telah menggunakan dirham emas sebagai alat pembayaran.
Dirham emas sejumlah 300 keping dari masa Kesultanan Aceh Darussalam pernah ditemukan di Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
Baca Juga:11 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Simak Selengkapnya Berikut Ini
(*)