Menggenjot Sepeda Statis Ala Clubbing, Bikin Bugar Sekaligus Gembira

Tika Anggreni Purba

Editor

Menggenjot Sepeda Statis Ala Clubbing, Bikin Bugar Sekaligus Gembira
Menggenjot Sepeda Statis Ala Clubbing, Bikin Bugar Sekaligus Gembira

Intisari-Online.com— “Klik”, begitu bunyi khas saat sepatu khusus sepeda statis direkatkan di pedal sepeda statis. Cahaya dalam ruangan hanya remang-remang dan alunan musik tempo cepat mulai terdengar. Lampu sorot kelap kelip berpendar ke segala arah. Sang instruktur sepeda statis mulai berteriak memacu semangat. “1,2,3 Go!”

Medan paling seru untuk bersepeda ternyata bukan di alam terbuka saja. Karena menggenjot sepeda juga bisa dilakukan di dalam ruangan. Jenis sepeda ini tidak bisa membawa kita ke mana-mana. Karena sepedanya adalah jenis sepeda statis, sekuat apapun digenjot, akan tetap diam di tempat.

Nah, walau sepedanya bersifat statis, gerakan olahraga yang dilakukan sangat dinamis. Itulah sebabnya olah raga ini banyak digemari. Tanpa mengurangi sensasi bersepeda biasa, mengayuh sepeda statis juga menawarkan hasil terbaik untuk kebugaran tubuh.

Olahraga sepeda statis masuk menjadi daftar peralatan olahraga yang digemari. Biasanya paling banyak ditemukan di pusat-pusat kebugaran. Kehadirannya juga disambut baik. Walau bisa dilakukan sendiri di rumah, belakangan ini aktivitas mengayuh sepeda statis mulai dilakukan dalam sebuah grup.

Ternyata mengayuh sepeda statis bersama dalam satu grup terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Di kelas yang ramai sekitar 20-30 orang, peserta akan merasakan suasana olahraga yang gembira.

Di Jakarta, terdapat dua pusat kebugaran yang telah memfasilitasi program sepeda statis ini, yaitu Fitness First dan Ride Jakarta. Kelas bersepeda dalam ruangan (Indoor Cyling Class) ini digagas agar suasana olahraga tidak monoton dan cocok untuk masyarakat urban. Dalam perkembangannya, banyak pusat-pusat kebugaran di seluruh Indonesia yang telah menyediakan fasilitas ini.

“Lets ride together!” jadi semboyan kelas sepeda statis ini. Instruktur berada di depan untuk memimpin gerakan dan kecepatan kayuhan. Dengan mengikuti instruksi, kita akan dipandu selama 30-45 menit.

Saat berolah raga, kecepatan kayuh dapat diatur melalui tombol putar yang berada di bawah stang sepeda. Jika kita memutarnya ke kiri, artinya tekanan kayuh akan semakin rendah, sehingga kita bisa mengayuh dengan kencang dan mudah. Jika diputar ke kanan, maka tekanan semakin tinggi sehingga ketika kita mengayuh pedal akan terasa lebih berat dan membutuhkan tenaga lebih.

Dalam tekanan kayuh itulah dinamika olahraga sepeda statis ini terjadi. Sensasinya sama seperti kita bersepeda di alam bebas. Seperti bersepeda menuruni lembah dan mendaki tanjakan. Pada puncak olah raganya, kita bahkan merasakan sensasi bersepeda di arena pertandingan balap sepeda.Karena itu mendengar arahan dari instruktur mengenai kecepatan kayuh menjadi poin yang sangat penting.

Selama 2-3 menit pertama, kayuhan dimulai dengan gerakan pemanasan (warm up). Biasanya dilakukan dengan mengayuh sepeda dengan santai sembari mengatur pernafasan.

Setelah itu, instruktur akan mengarahkan seluruh peserta untuk mengatur kecepatan pada sepeda. Dentuman musik menambah semangat kompetisi dalam olah raga jenis kardivaskular ini. Ya, kompetisi. Semakin ramai peserta yang mengikuti kelas, semangat berkompetisi akan semakin terasa. Tidak dipungkiri bahwa melihat semangat dan usaha dari peserta lain, memacu semangat kita pula. Semangat dari irama musik dan sang instruktur juga tersalurkan pada seluruh peserta. Tidak ada muka lelah, yang ada semua berolah raga dengan gembira.