Intisari-Online.com - Meski tak umum dilakukan, pada kenyataannya kegiatan flossing atau membersihkan gigi dengan benang rutin dilakukan oleh sebagian orang. Lalu, muncul pertanyaan, perlukan kita membersihkan gigi dengan benang?
"Saya akan mengatakan itu bukan masalah besar," kata Mark Burhenne, D.D.S., seorang dokter gigi di California dan penulis buku The 8-Hour Sleep Paradox.
Memang benar, flossing kurang penting jika pola makan Anda jauh dari permen, pasta instan, dan makanan berolahan tinggi serta manis lainnya. Pasalnya, makanan-makanan itu dapat menyebabkan kerusakan gigi.
"Jika pola makan Anda sangat sehat, misalnya Anda menjalankan diet Paleo tanpa fermentasi karbohidrat, tidak ada junk food, tidak ada gula, Anda mungkin tidak perlu flossing setiap hari," kata Burhenne.
Ada penelitian ilmiah yang mendukung pendapat Burhenne. Pada tahun 2012, peneliti meninjau 12 studi dan menyimpulkan ada "bukti lemah yang sangat tidak bisa diandalkan" terhadap klaim yang mengatakan, bahwa flossing mampu mengurangi plak setelah pemakaian selama satu hingga tiga bulan, meskipun memang benar bahwa flossing bisa mengurangi risiko gingivitis.
Itulah mengapa Anda masih harus melakukannya ketika Anda bisa, idealnya tiga atau empat kali seminggu, saran Burhenne. Jika tidak, dalam beberapa bulan, risiko gusi bengkak, berdarah dan berbau akan meningkat.
Mengingat bagi banyak orang kegiatan flossing adalah perjuangan, karena ada rasa enggan, Burhenne menyarankan Anda menyimpan floss atau benang gigi di tempat yang mudah dijangkau, seperti di area wastafel. Dengan begitu, Anda akan terdorong untuk melakukannya lebih sering.
(kompas.com)