Intisari-Online.com - Lahir dengan berat badan yang tergolong normal (3,8 kg), Arya Permana justru mengalami severe obesity dalam masa pertumbuhannya hingga mencapai bobot 190 kg pada usianya yang baru memasuki 10 tahun.
Pada awalnya, tumbuh kembangnya seperti anak-anak lain di sekitar rumahnya di Karawang, Jawa Barat. Tapi, semua berubah sejak Arya mulai gemar mengonsumsi minuman dalam kemasan menjelang usia 5 tahun.
"Di usia 4 ke 5 tahun, tumbuh cukup drastis. Pada umur 8 ke 10, naik 72 kg," ujar ayah Arya, Ade, dalam konferensi pers di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Apa saja asupan yang dikonsumsi hingga berat badan Arya melonjak sedemikian besar?
1. Mi Instan
Sang ayah menjelaskan, sebelum konsultasi ke dokter, anaknya bisa makan 4 kali sehari. Ia juga kerap mengonsumsi mi instan. "Kalau mengonsumsi mi instan, makan nasinya berkurang. Jadi mi instan sebagai pengganti nasi, sekali makan 2 bungkus,” jelas Ade.
2. Minuman Kemasan
Di malam hari rupanya Arya sering kesulitan tidur. Ketika susah tidur, sang anak kerap meminum minuman kemasan rasa jeruk kesukaannya.
Tak disangka dalam 24 jam, Ade menghitung putranya bisa mengonsumsi minuman kemasan hingga 20 gelas. Menurut Ade, anaknya akan menangis hingga berguling-guling jika kemauannya untuk minum minuman kemasan tidak dipenuhi.
3. 6.000 Kalori Sehari
Ketua Tim Penanganan Pasien Arya, dr Julistyo TB Djais, SpA(K), mengatakan, dari hasil wawancara dengan keluarganya, berat badan pasien pada usia 5 tahun 90 kg. Saat ini, berat badan Arya mencapai 190 kg.
Arya makan 4-5 kali sehari sebanyak 2 porsi, lauk 1 potong, dan sayur 1 porsi. Arya juga gemar mengonsumsi minuman manis kemasan sebanyak 20 kotak sehari dan es krim.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR