Intisari-Online.com - Gejala premenstrual Syndrome atau PMS tak hanya dimiliki wanita, pria juga dapat mengalami gejala yang serupa, walau tentu saja dengan alasan yang berbeda.
Ini bukan sekadar fenomena kultural, ini kondisi nyata dan hampir seperempat populasi pria mengaku pernah mengalaminya, bahkan setiap bulan kata sebuah survei di Inggris.
Seperti wanita, hormon pria juga bisa berfluktuasi, menurut psikoterapis dan penulis buku The Irritable Male Syndrome, Jed Diamond, Ph.D. , yang telah meneliti masalah ini selama lebih dari 40 tahun. Jadi, jangan heran jika pria Anda tiba-tiba murung, sedih, dan implusisf tidak seperti biasanya. Bisa jadi, dia sedang PMS.
SITUASI # 1
Anda dan pria Anda sedang berkendara santai sambil menikmati cuaca sore sehabis hujan di sebuah taman. Anda bilang, jika ingin pulang sebaiknya dia keluar melalui pintu keluar selanjutnya, yang hanya berjarak beberapa meter di depan kalian.
Reaksi pria Anda: Suara meninggi dan mengatakan bahwa tak seharusnya Anda memberitahu, karena dia sudah tahu dan mengatakan Anda gila kontrol.
Penyebab: Penelitian di negara empat musim menunjukkan, bahwa kadar testosteron pria cenderung naik di musim gugur saat udara dingin dan menurun pada bulan Maret, April, dan Mei.
Ledakan testosteron mendorong perilaku meledak-ledak dan agresi, sedangkan tingkat testosteron rendah menyebabkan pria menjadi lebih irasional dan sensitif.
Cara membantu mengatasinya: "Ini sulit karena kemarahannya sedang diarahkan pada Anda, sehingga Anda merasa langsung defensif," kata psikolog klinis Michelle Brody, Ph.D.
"Kemarahannya mungkin tidak akan mereda, kecuali dia merasa divalidasi atau diberi waktu sendirian untuk mendinginkan emosinya."
Tunggu selama lima menit tanpa bicara, biarkan pria mengendapkan ketegangannya, saran konsultan hubungan pasangan dan rumah tangga dan pendiri situs SexyConfidence.com, Adam LoDolce. Kemudian cobalah menyentuhnya dengan lembut, tempatkan telapak tangan Anda di pahanya atau pegang tangannya, dan tanyakan apakah ada sesuatu yang mengganggunya. "
Sebuah sentuhan ringan dengan tambahan kasih sayang dan kepedulian biasanya dapat mendinginkan suasana," kata LoDolce.
SITUASI # 2
Setengah jam setelah makan malam, Anda berjalan ke dapur dan menemukan suami sedang mengunyah makanan yang disimpan untuk makan pagi anak-anak. Dia kemudian bertanya tanpa rasa bersalah, apakah Anda bisa membelikannya es krim.
Penyebab: Rendahnya tingkat hormon serotonin-zat kimia di otak yang mengatur nafsu makan dan perasaan senang -dapat menimbulkan efek samping rakus, pemarah dan rewel," kata Diamond.
Cara membantu mengatasinya: Serotonin juga memengaruhi impuls kontrol. Kadar serotonin rendah, mungkin karena kurangnya paparan sinar matahari atau waktu istirahat kacau, bisa membuat seseorang tidak bisa menahan diri untuk makan.
Jika apa yang dimakannya masuk kategori makanan sehat, biarkan dia mengunyah. Tapi jika dia hanya makan junk food, pastikan isi kulkas Anda hanya berisi makanan sehat sehingga suami tak punya pilihan lain selain menyantap yang ada di depan matanya.
SITUASI # 3
Sambil berdiri di depan cermin, dia menepuk perutnya dan berkata dia membatalkan janji menemani Anda belanja dan juga tak ingin hadir di pernikahan kerabat.
Penyebabnya: "Lemak perut memiliki hormon di dalamnya yang mengubah testosteron menjadi estrogen," kata Diamond.
Penambahan berat badan yang tak diinginkan, apalagi yang membuat perut menjadi buncit, dapat mengacaukan perasaan seorang pria menjadi merasa merasa kurang energik dan kurang seksi.
Cara membantu mengatasinya: Jangan hanya mengatakan bahwa dia tidak menggemuk atau dia tetap seksi (dan mungkin Anda berbohong)."Ketika seorang pria sedang merasa ekstra sensitif, persepsi sehat mereka bisa lenyap dan penyangkalan hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk," kata Brody.
Sebaiknya, lakukan pendekatan praktis untuk membantunya menemukan solusi, kata LoDolce. "Jika dia fokus pada penampilan perutnya, katakan baik-baik bahwa mungkin seharusnya dia mengurangi konsumsi bir. Jika dia sensitif terhadap lengannya, sarankan untuk berlatih di gym."
Ya, pria Anda tahu hal-hal sederhana ini, tapi dorongan dari wanita yang dicintainya akan sangat berarti untuk dia.
SITUASI # 4
Dia pulang sambil membawa satu set stereo mahal untuk dipasangkan dengan TV mahal yang baru dia beli minggu kemarin.
Penyebabnya: Stres. "Semakin tinggi tingkat stres pria, semakin rendah kadar testosteronnya," kata Diamond.
Ini dapat meningkatkan kecemasan dan membuatnya kehilangan kontrol, melukai rasa maskulinitasnya. Membeli barang-barang mahal dianggap dapat mengembalikan perasaan berkuasa.
Cara membantu pria Anda: Melihat dia membelanjakan uang dengan sembarangan bisa membuat wanita manapun naik darah. Tapi, ada baiknya Anda coba mengendalikan diri.
"Di saat yang tenang, bicarakan tentang mengapa dia berlaku impulsif seperti itu," saran Brody. Jika dia mengaku stres, ada, cara lebih murah lain untuk mengatasinya seperti pergi berlibur, atau belajar keterampilan fisik baru (seperti surfing atau tinju), atau mencoba kelas meditasi bersama-sama.
(Lily Turangan/kompas.com)