Intisari-Online.com -Benarkah R.A. Kartini berpandangan maju dan modern?
Pertanyaan soal 'Benarkan R.A. Kartini berpandangan maju dan modern?' ada di halaman 175 buku Sejarah kelas XI kurikulum 13.
Bagaimana dengan jawabannya?
Untuk mengetahuinya, maka Anda harus mulai membaca dari halaman 171 sub bab2. Bidang Pendidikan.
Dalam buku itu, dijelaskan bahwa eraPolitik Etis dipimpin oleh Alexander W.F. Idenburg yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1909-1916.
Dalam Politik Etis itu, ada tiga program. Yaituirigasi, edukasi, dan trasmigrasi.
Dari ketiganya, program edukasi atau pendidikan langsung menjadi simbol kemajuan eraPolitik Etis.
Sebab rupanya tidak hanya orang-orang Belanda saja yang bisa mendapatkan pendidikan.
Namun kaum pribumi juga bisa memperoleh edukasi atau pendidikan.
Suasana dan simbol kemajuan melalui program pendidikan ini juga didukung oleh adanya surat-surat R.A. Kartini kepada sahabatnya Ny. R.M. Abendanon di Belanda.
Surat-surat R.A. Kartini itulah yangmenjadi inspirasi bagi kaum etis pada saat itu.
Semangat era etis adalah kemajuan menuju modernitas.
Perluasan pendidikan gaya Barat adalah tanda resmi dari bentuk Politik Etis itu.
Pendidikan itu tidak saja menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh negara, tetapi juga pada sektor swasta Belanda.
Tidak heran setelah itu muncul berbagai sekolah untuk penduduk pribumi.
Pada tahun 1900 misalnya, tercatat sebanyak 169 Eurepese Lagree School (ELS) di seluruh Hindia Belanda.
Dari sekolah ini, murid-murid dapat melanjutkan pelajaran ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) ke Batavia atau Hoogeree Burgelijk School (HBS).
Di samping itu, juga dikenal sekolah OSVIA (sekolah calon pegawai) yang berjumlah enam buah.
Selanjutnya, berkembanglah pendidikan di Indonesiasejak jenjang pendidikan dasar.
SepertiHollands Inlandse School (HIS), kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Bahkan sekolahkhusus untuk kaum pribumibernama “Sekolah Kelas Satu”.
Jadi, jika ditanya benarkah R.A. Kartini Berpandangan Maju dan Modern? Jawabannya adalah ya.
R.A. Kartini tidak hanya memikirkan pendidikan pada masa itu, tapi juga perkembangannya untuk Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga: Bukti Bahwa Raffles Sangat Memperhatikan Bidang Ilmu Pengetahuan, Sejarah, dan Budaya di Indonesia