Amankah Meregangkan Tubuh Hingga Tulang Berbunyi?

Ade Sulaeman

Editor

Amankah Meregangkan Tubuh Hingga Tulang Berbunyi?
Amankah Meregangkan Tubuh Hingga Tulang Berbunyi?

Intisari-Online.com - Salah satu kebiasaan yang terasa melegakan untuk dilakukan dalam kondisi lelah adalah meregangkan tubuh hingga tulang berbunyi. Namun, amankah kebiasaan ini?

Secara teknis, membungkukkan atau memutarkan tubuh hingga punggung Anda berbunyi tidaklah buruk, tetapi jika rutin melakukan ini, beberapa kali dalam sehari misalnya, adalah cerita yang berbeda.

"Cracking atau membunyikan sendi dalam tubuh bisa berakibat buruk, jika hal itu menjadi sebuah kebiasaan," papar Dr. Christopher Anselmi, Hospital for Special Surgery’s Integrative Care Center di New York City mengatakan FoxNews.

"Sendi punggung terdiri dari ligamen, tendon dan struktur jaringan lunak lain yang dapat aus dari waktu ke waktu. Sebuah gerakan yang tidak semestinya dapat menyebabkan kerusakan dini. "

Meskipun demikian, bila Anda hanya melakukannya sesekali, suara tulang punggung yang Anda dengar mungkin terdengar mengkhawatirkan, bukan berarti terjadi apa-apa.

Sendi berisi cairan dan gas seperti nitrogen dan karbon dioksida. Ketika cairan mendapatkan tekanan ketika sendi digerakkan, gas akan keluar dan menghasilkan suara. Agar peregangan sendi tidak membahayakan tulang punggung, Anselmi memberikan tip.

"Cara mudah untuk meregangkan kembali tubuh yang lelah adalah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat agar otot rileks. Lalu mulai meregangkan tubuh dengan lembut kira-kira 5 menit setelah mandi. Rentangkan tangan ke atas atau letakkan di pinggang, mulailah membungkuk perlahan, lalu miringkan tubuh dari sisi ke sisi. Pastikan tidak terlalu cepat melakukannya.”

Membunyikan punggung mungkin tidak menyebabkan kerusakan besar untuk tulang dan sendi, tetapi jika Anda terus-menerus melakukannya, tulang punggung bisa saja cedera.

"Jika sakit punggung tak kunjung hilang, ketimbang terus membunyikan punggung, datanglah ke ahlinya untuk mendapatkan penanganan terbaik," kata Anselmi.

(Ayunda Pininta/kompas.com)