Pada saat itu jalur perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim angin dan kondisi alam.
Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu musim baik.
Para pedagang India pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi dan melalui perkawinan tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India.
Sejumlah teori menjelaskan bagaimana proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, tentunya dalam proses tersebut ada pula peran masyarakat hingga akhirnya dapat menerima ajaran dan budaya baru.
Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha salah satunya dijelaskan Edi Hernadi dalam buku Sejarah Nasional Indonesia (2013), berikut ini alasannya:
1. Masyarakat Indonesia Belum Mengenal Agama
Alasan ini bisa menjadi alasan yang paling sederhana namun paling memungkinkan.
Pada saat tersebut, masyarakat Indonesia masih menganut kepercayaan yang berupa animisme dan dinamisme karena pengetahuan yang terbatas pada saat itu.
Datangnya Orang India yang menyebarkan ajaran yang jauh lebih baik membuat masyarakat pada waktu itu tertarik untuk belajar lebih dalam dan menerimanya.
2. Ajaran Hindu-Buddha Hampir Mirip dengan Kepercayaan yang Sudah Ada
Dasar budaya Hindu-Budha bisa dibilang memiliki banyak kemiripan dengan budaya animisme dan dinamisme yang memang sudah ada dan sudah dianut oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini terlihat dari kemiripan punden berundak yang dimiliki oleh bangunan-bangunan suci dari agama Budha yang digunakan sebagai tempat beribadah.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR