" Leher T. hydroides tak cocok dengan habitat di darat," ungkap Oliver Rieppel, salah satu peneliti dalam studi ini.
Selain itu juga, dari pemindaian akhirnya peneliti mengungkap jika mahluk misterius yang diberi nama Tanystropheus hydroides ini tergolong sebagai reptil yang tinggal di laut.
T.hydroides memiliki lubang hidung di atas moncongnya, seperti buaya, memungkinkannya untuk bernapas saat muncul di permukaan.
Rieppel yang juga merupakan paleontologis di Field Museum di Chicago mengatakan, hewan tersebut menghabiskan beberapa waktu untuk berbaring menunggu ikan dan mangsa lain seperti cumi-cumi.
"Belum terlalu jelas bagaimana leher T.hydroides berfungsi."
"Mungkin menjadi bagian dalam perburuan mangsa. T. hydroides akan menyembunyikan tubuhnya dan menggunakan leher panjangnya untuk mengejutkan mangsa," tambah Rieppel.
Terlepas dari penampilannya yang aneh, T. hydroides tampaknya telah sukses berkembang biak.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR