Intisari-Online.com – Weton Jawa hari ini tanggal 3 Oktober 2022, berdasarkan Primbon Jawa, jatuh pada Weton Senin Pahing, mongso Kapat, dan wuku Kulawu.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, hari Senin memiliki nilai neptu 4, sedangkan pasaran Pahing memiliki nilai neptu 9.
Maka, mereka yang lahir pada weton Senin Pahing memiliki nilai neptu weton Jawa berjumlah 13.
Berdasarkan Primbon Jawa kelahiran berdasarkan hari Senin, maka mereka memiliki watak yang suka berubah, indah, dan banyak mendapatkan simpati.
Sedangkan kelahiran pasaran Pahing memiliki watak selalu ingin memiliki (barang), selalu penuh perhitungan untuk mendapatkan keuntungan, senang menolong, lebih mandiri.
Mereka juga senang berpuasa yang berarti kuat lapar, sayangnya banyak musuhnya, bila tersinggung sangat menakutkan bila amarah datang, tetapi menyukai kebersihan, dan sering kena tipu, bila kehilangan jarang bisa menemukannya kembali.
Berdasarkan Primbon Jawa, maka kelahiran weton Jawa Senin Pahing memiliki watak Lakuning Lintang, atau layaknya bintang.
Yang bisa diartikan bahwa mereka kelahiran weton Senin Pahing lebih sering kesepian, suka menyendiri, bersifat pendeta, dan pendiam serta pemalu.
Tetapi, biasanya mereka dengan watak tersebut justru memiliki kecerdasan yang lebih daripada orang di sekitarnya.
Berdasarkan Pancausada, weton Senin Pahing berada dalam naungan Bumi Kapethak, yang berarti suka bekerja, kuat menderita, dan sering mendapatkan kekecewaan.
Mongso Kapat untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober.
Sifat dan perwatakan mereka terpengaruh oleh sifat dan perwatakan serta nasib Batara Wisnu.
Demikian pula orang kelahiran mongso ‘Kapat’ mewarisi sifat-sifat Batara Wisnu, yang berwatak lembut dan halus, serta ramah, tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan,misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja, segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.
Seandainya mongso ‘Kapat’ ini menjadi pemimpin, maka dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya, karena perbuatannya adil dan bijak.
Sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu menjadi penasihat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, bahkan mereka yang datang meminta nasihat usianya lebih tua daripadanya.
Di dalam pergaulannya, kelahiran mongso ‘Kapat’ sangat baik, sopan, dan dapat membawa diri, benar-benar mengagumkan dan disenangi dalam pergaulan dengan orang di sekitarnya.
Mereka juga selalu dalam kesenangan dan rezekinya melimpah, mudah mencari uang, maka tidak heran bila terlihat selalu gembira dan banyak senyum, sehingga banyak teman, banyak pengagum, tetapi banyak juga orang yang ingin mencelakainya.
Meskipun kemudian orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau baik padanya.
Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Kulawu, dengan Dewa Bumi Bethara Sadana, pohohnya Tal, yang berarti panjang umurnya.
Burungnya Nuri, yang berarti ikhlas tanpa menginginkan sesuatu, berwibawa, berhati lapang.
Secara garis besar watak kelahiran Wuku Kulawu ini, sejuk hatinya, dingin perintahnya, namun kurang pandai, ketika kecil miskin namun akhirnya besar kebahagiaannya, banyak rezekinya.
Namun, saat wuku berjalan tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah utara.
Aral yang bisa dihadapi oleh wuku Kulawu adalah kena bisa dan digigit ular.
Untuk sedekahnya, adalah masakan dari bebek, ayam, dan burung yang dimasak bersamaan, dimasak bebas.
Dan di wuku ini, tidak baik untuk bepergian jauh, pindah tempat, dan membuka lahan.
Semua ramalan di atas adalah berdasarkan Primbon Jawa, yang masih menjadi acuan oleh masyarakat Jawa.
Anda boleh percaya boleh juga tidak, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan, betapa budaya Indonesia sangatlah kaya.
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan; Cara Menghitung Hari Baik Berdasarkan Neptu Weton Jawa
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa, Weton Sabtu Kliwon, Si Pahit Lidah, Ucapannya Selalu Jadi Kenyataan!
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari