Kasus Kematian Angeline: Bagaimana Seharusnya Hubungan Orangtua dan Anak Adopsinya?

Moh Habib Asyhad

Editor

Kasus Kematian Angeline: Bagaimana Seharusnya Hubungan Orangtua dan Anak Adopsinya?
Kasus Kematian Angeline: Bagaimana Seharusnya Hubungan Orangtua dan Anak Adopsinya?

Intiari-Online.com -Kasus kematian Angeline meninggalkan banyak kisah lain. Kisah tragis gadis 8 tahun yang sempat dikabarkan hilang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas terkubur itu mencuatkan kembali pertanyaan bagaimana seharusnya hubungan orangtua dan anak yang diadopsinya—pertanyaan ini muncul setelah ada kecurigaan bahwa orangtua yang mengadopsi Angeline ikut berperan dalam kematian Angeline.

Benar, Angeline adalah anak adopsi. Ia diadopsi oleh Margareth saat usianya belum genap satu minggu.

Soal bagaimana membangun hubungan dengan anak adopsi, Dinda (36) pernah membagi kisahnya kepada Intisari. Dinda memutuskan untuk mengadopsi seorang putra setelah mengalami keguguran yang dialaminya saat kehamilan pertama. Kini putra adopsi anak sudah berusia 12 tahun.

Salah satu kunci Dinda memperlakukan anak adopsinya adalah ia—dan suaminya—selalu berusaha memberikan kasih sayang dan perhatian yang sama terhadap semua anak. Dinda kini memiliki tiga orang anak—termasuk satu anak adopsinya.

“Tidak ada perbedaan sama sekali, semuanya kami berikan dengan porsi yang sama,” ujar Dinda. Cara asuh itu meliputi kebutuhan dasar yang sama, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Yang kerap menjadi masalah mungkin adalah perbedaan fisik atau karakter si anak adopsi dengan saudara-saudaranya. Jika sudah demikian, Dinda biasanya akan bilang ke anak-anaknya: “Saudara itu enggak harus selalu sama. Yang sama fisiknya itu saudara kembar. Kamu lihat saja mas A kulitnya gelap, sementara Mbak B kulitnya terang. Padahal mereka kakak-adik.”

Yang juga harus dicermati adalah tetap menjaga hubungan dengan orangtua asli si anak adopsi. Cara paling sederhana mungkin dengan saling mengunjungi. “Cepat atau lambat, si anak adopsi itu akan tahu. Intinya, kami harus membuatnya tidak shock dengan apa yang akan diketahuinya nanti.”