Intisari-Online.com - Dunia kedokteran di Indonesia sedang dihebohkan dengan sindikat jual-beli ginjal ilegal oleh beberapa kalangan. Belum lama ini, Bareskrim Mabes Polri telah mengungkap tiga tersangka di balik sindikasi ini, salah satunya adalah Yana Priatna alias Amang. Dua yang lain adalah Dedi Supriadi alias Oman rahman dan Kwok Herry Susanto alias Herry.
Ketiganya telah diamankan aparat lantaran terbukti melakukan transplantasi ginjal ilegal. Ketiganya ditangkap di Bandung pada 17 Januari 2016. Dari ketiga tersangka yang diamankan, Yana punya peran penting. Ia bertugas sebagai perekrut pendonor. Pelaku mengiming-imingi uang sekitar Rp70 juta-Rp90 juta untuk tiap pendonor.
Yang menjadi sasaran sindikasi ini adalah masyarakat yang berada di ekonomi bawah. Pertanyaannya kemudian, siapa dan bagaimana sosok Yana?
Dilaporkan Kompas.com, Yana tercatat sebagai warga Kampung Kubang RT 01 RW 08 Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Oleh beberapa orang, Yana terbilang baik, tapi soal bisnis, tak banyak yang tahu.
“Kurang tahu (bisnisnya) karena dia jarang di rumah. Kerjanya dulu bisnis kardus, tetapi bangkrut, sekarang bisnis di luar pernah jadi sopir angkot,” ujar Atik (56), mertua Yana. Yana menikahi Yanti, anak kedua Atik, dan telah dikaruniai empat orang anak. Bersama keluarganya, Yana tinggal di sebuah rumah yang tak jauh dari mertuanya.
Beberapa bulan terakhir, Atik mengaku kerap melihat warga yang tak dikenalnya bertamu ke rumah menantunya. “Dulu sering ada tamu yang datang, tetapi tidak dikenal. Usianya masih muda, sekitar 20 tahun. Saya gak banyak nanya, katanya sih orang yang nyari kerja,” tuturnya.
Dan empat hari lalu, Atik mengaku mendapat amplop surat dari Mabes Polri. Amplop tersebut berisi dua lembar surat yang menyatakan bahwa menantunya telah ditahan Bareskrim Polri lantaran terjerat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan Undang-Undang Kesehatan.
Ini sontak membuat Atik kaget. Ia tidak menyangka menantunya terlibat dalam praktik cangkok ginjal ilegal. Pasalnya, Yana mempunyai pribadi yang baik dan ramah. “Ya saya kaget. Dia baik, tetapi memang jarang ketemu. Terakhir ketemu dua minggu lalu. Ya saya berharap ada jalan terbaik saja,” ujarnya.
(Kompas.com)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR