Intisari-Online.com -Penyebaran virus Zika tengah ramai diperbincangkan. Tak hanya di Amerika Selatan—terlebih Brasil—virus ini juga dikabarnya sudah sampai di Indonesia. Para ilmuwan dari Inggris mengklaim bahwa kita melawan nyamuk penyebab virus Zika dengan nyamuk Robo-Frankenstein alias OX513A.
Robo-Frankenstein merupakan Aedes aegypti jantan mutan alias nyamuk yang genetiknya sudah dimodifikasi para ilmuwan dari perusahaan bioteknologi Oxitec Inggris itu. Nyamuk ini disebut-sebut sebagai lawan tangguh betina Aedes aegypti si penyebar Zika.
Ada kabar yang menyebutkan, sekitar 800 ribu nyamuk mutan yang dilepas di kota Piracicaba, Brasil, setiap minggunya.
Untuk diketahui, nyamuk mutan komersial ini pertama kali dikembangbiakkan pada 2002 untuk menghambat perluasan wilayah kembangbiak dan jelajah nyamuk Aedes aegypti. Dan mulai tahun lalu, nyamuk ini digunakan di Piracicaba untuk menghentikan peningkatan kasus DBD.
Perusahaan itu menyebut, selama delapan bulan terakhir, jumlah nyamuk Aedes aegypti telah berkurang sebanyak 82% di lingkungan tempat nyamuk Frankenstein dilepaskan, sementara jumlah kasus DBD telah turun dari 133 kasus menjadi hanya satu kasus. Meski Oxitec mengklaim keberhasilan ciptaannya, pihak berwenang kota Piracicaba masih menangguhkan izin bagi Oxitec untuk berbuat lebih jauh.
Bagaimana ia bekerja?
Robo-Frankenstein bekerja dengan mengawini nyamuk Aedes aegypti betina di alam liar dan menghasilkan gen yang menyebabkan anak-anak mereka mati sebelum mencapai usia dewasa. Dengan demikian, populasi nyamuk Aedes aegypti akan berkurang.
Otoritas pengendalian nyamuk setempat mengatakan, mereka masih menganggap nyamuk ciptaan Oxitec sebagai alternatif jika metode tradisional memerangi nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menularkan DBD dan Zika, gagal.
Menurut Oxitec, nyamuk mutan Robo-Frankenstein juga diujicobakan di Kepulauan Cayman, Malaysia dan Panama. Belum ada laporan mengenai keberhasilan atau kegagalannya. Tahun lalu, Oxitec mengumumkan bahwa pusat pegembangbiakkan nyamuk Robo-Frankeinstein di Piracicaba diharapkan dapat melindungi setidaknya 300 ribu penduduk setempat. Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut, apakah ada efek negatif dari nyamuk mutan Robo-Frankenstein ini.(Kompas.com)