Intisari-Online.com -Berbicara soal terapi hiperbarik, ingatakan kita akan langsung tertuju pada Imelda Marcos. Ia adalah mantan ratu Manila sekaligus istri mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos yang terkenal dengan kecantikannya yang tak pernah pudar meski telah memasuki usia lanjut.
Usut punya usut, rahasia kecantikan Imelda Marcos adalah setiap hari ia mengonsumsi oksigen murni dari tabung oksigen yang ditaruh di sisi ranjangnya. Di kalangan selebritis, Imelda bukan satu-satunya pengguna oksigen murni. Di belakangnya ada sederet nama beken lain seperti Michael Jackson, Jacky O. Kennedy, dan Patrick Kennedy; mereka semua konsumen oksigen murni melalui terapi yang sekarang kita kenal dengan terapi oksigen hiperbarik.(Baca juga: Menguak skandal istri presiden)
Benarkah begitu? Mengada-adakah mereka?
Tidak juga. Khasiat oksigen murni bagi kesehatan tubuh bukanlah isapan jempol semata. Fakta ilmiah membuktikan, oksigen murni bisa digunakan sebagai terapi tambahan antara lain untuk menghambat proses penuaan, menghaluskan dan menyegarkan kulit, serta meningkatkan kebugaran tubuh.
Dan RSAL Mintohardjo di Jakarta—yang baru saja mengalami kebakaran pada Senin (15/3) lalu—dan Lembaga Kesehatan Keangkatanlautan (Lakesla) di Surabaya dikenal sebagai tempat-tempat yang memiliki fasilitas terapi hiperbalik terbaik di Indonesia.
Di bawah pengawasan dokter atau perawat, kita dapat menghirup oksigen berkadar 100% alias murni tanpa campuran unsur gas lain melalui masker di dalam ruangan khusus berbentuk tabung besar yang menyerupai tangki pengangkut BBM—beberapa menyebutnya seperti kapal selam.(Baca juga: Tujuh manfaat terapi mandi garam)
Oksigen murni di dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) itu sama dengan lima kali kadar oksigen yang kita hirup dari udara bebas sehari-hari. Ruangannya disebut begitu karena tekanan udara di dalamnya memang dikondisikan tinggi hingga mencapai 2 – 3 ATA (atmosfer absolut). Sama dengan 2 – 3 kali tekanan udara bebas di luar.
Kondisi ruang bertekanan tinggi dimaksudkan agar oksigen murni dapat menyusup sampai ke jaringan-jaringan di dalam tubuh yang kekurangan pasokan oksigen (hipoksia). Itulah sebabnya terapi ini disebut terapi oksigen hiperbarik (pemasukan oksigen murni ke dalam tubuh dengan tekanan tinggi), yang biasa disingkat dengan OHB.(Intisari, 1995)