Penembakan Orlando: Bagaimana Omar Mateen Mendapatkan Senjata Secara Legal di Orlando?

Moh Habib Asyhad

Editor

Penembakan Orlando: Bagaimana Omar Mateen Mendapatkan Senjata Secara Legal di Orlando?
Penembakan Orlando: Bagaimana Omar Mateen Mendapatkan Senjata Secara Legal di Orlando?

Intisari-Online.com -Setelah penembakan yang menewaskan 50 orang di kelab malam Pulse Nightclubdi Orlando, Amerika Serikat, muncul pertanyaan dari publik: bagaimana Omar Paten mendapat senjata itu secara legal di Orlando? Kita tahu, laki-laki 29 tahun itu mendapatkan AR-15 secara resmi dari sebuah toko senjata bernama St Lucie Shooting Center.

“Orang jahat datang ke mari dan secara legal membeli senjata api dari kami,” ujar pemilik toko Ed Henson dalam sebuah pernyatan pers. “Ia berhasil melewati pemeriksaan latar belakang yang harus diisi oleh setiap orang yang hendak membeli senjata di negara bagian Florida.”

Menurut Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api, Mateen membeli senjata semiotomatis dengan kaliber 0,223 itu sekitar 10 hari hari terakhir, saat ia berada dalam pengawasan hukum federal dan negara bagian. Pihak penyidik FBI sejatinya dua kali mengubungkan Mateen terhadap aksi terorisme—tapi keduanya berhasil diatasi—tapi setelah melalui pemeriksaan tertutup, nama Mateen dihapus dari daftar pembuat teror.

Untuk membeli senjata secara legal di Florida, seseorang harus memiliki prasyarat yang nisbi berat. Bagi yang pernah dinyatakan bersalah melalukan tindakan kejahatan, jangan harap bisa mendapatkan hak membeli senjata. Begitu juga bagi yang pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga atau pernah memiliki hubungan dengan rumah sakit jiwa, tidak diperbolehkan memiliki senjata secara legal.

Omar Mateen yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan/BBC

Meski demikian, ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka yang tak bertanggung jawab. Untuk diketahui, pihak berwenang di Florida tidak mengharuskan pemeriksaan latang belakang jika membeli dari tangan kedua—selama senjata yang diperjualkan belikan itu memiliki lisensi. Dan inilah yang disebut dengan “gun show loophole”.

“Jika ada orang bilang, ‘Oh aku suka dengan pistolmu,’ kamu bisa menjualnya tanpa melalui pemeriksaan latar belakang,” ujar Adam Winkler, penulis buku Gunfight: The Battle over the Right to Bear Arms in America, yang juga profesor di UCLA School of Law.(BBC)