Remaja Ini Berkampanye Agar Teman-teman Sekelasnya Mendapat Istirahat yang Cukup

Tika Anggreni Purba

Editor

Remaja Ini Berkampanye Agar Teman-teman Sekelasnya Mendapat Istirahat yang Cukup
Remaja Ini Berkampanye Agar Teman-teman Sekelasnya Mendapat Istirahat yang Cukup

Intisari-Online.com —Menurut studi tahun 2014 ditemukan bahwa hampir 90% remaja di Amerika memiliki kualitas tidur yang sangat buruk. Matthew Daniels, seorang siswa dari Unionville High School di Pennsylvania berjuang untuk membuat teman-teman sekelasnya lebih bahagia dan sehat dengan sebuah kampanye untuk mendapatkan waktu tidur lebih banyak.

Bersama sekitar 10 orang remaja lainnya berusaha untuk mengajukan keberatan kepada kepala sekolahuntuk menunda waktu masuk sekolah. Remaja-remaja tersebut mewakili kelompok siswa lokal untuk memastikan ia dan teman-temannya mendapatkan waktu tidur yang lebih.

Memang benar, kurang tidur merupakan permasalahan serius yang dialami remaja masa kini. American Academi of Pediatrics merekomendasikan siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas memulai jam belajar pukul 08.30. Namun hanya 17,7% dari sekolah yang ada di sana melakukan hal tersebut. Walhasil, hampir 90% remaja mengalami kurang tidur.

Padahal, dampak kurang tidur pada remaja dapat sangat berbahaya. Bahkan sangat berpengaruh terhadap ketidakmampuan mereka menerima pelajaran. Hal ini juga dapat menyebabkan siswa merasa cemas dan kelebihan berat badan. Angka kecelakaan juga meningkat karena ketiduran saat berkendara.

Daniels menemukan ide untuk melakukan kampanye ini sejak gurunya mengajukan pertanyaan di depan kelas: Apa yang dapat kamu lakukan agar masa-masa sekolah dapat dijalani dengan lebih baik?

Akhirnya, Daniels menelurkan ide ini dan melakukan penelitian bahwa waktu masuk sekolah lebih lama akan mempengaruhi kesehatan mental siswa. Hal ini dilakukannya tentu saja dengan seizin guru psikologi yang mengajarnya.

Ia menerima sambutan positif dari kehiatan kampanye yang dilakukannya ini. “Ketika kesehatan mental dan fisik terjaga, siswa pasti mampu belajar dengan lebih baik,” seru Daniels. Dukungan demi dukungan yang diterimanya membuat pihak sekolah mulai mempertimbangkan hal ini dengan lebih serius.

“Banyak siswa yang merasa sekolah ibarat sebuah pekerjaan. Mereka bangun sangat cepat dan tidur sangat larut. Tentu saja hal ini tidak sehat. Saya bahkan memiliki teman yang selalu tertidur di kelas dan lebih ekstrim tertidur saat berkendara,” kata Daniels.

(huffingtonpost.com)