Intisari-Online.com -Berada di tengah-tengah situasi kudeta rasa-rasanya akan menjadi pengalaman yang tak pernah terlupakan. Jika tidak percaya, coba tanya kepada aktris Amel Carla yang terjebak di Bandara Attaturk, Istanbul, ketika kudeta militer di Turki meledak.
Bertempat di rumahnya di bilangan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, aktris yang naik daun berkat aktingnya dalam sitkom Suami-suami Takut Istri ini menceritakan pengalaman mencekam dan penuh kengerian yang mereka rasakan ketika terjebak di sana. Waktu itu, ia dan keluarganya tengah singgah di Bandara Ataturk untuk transit dari Amsterdam, Belanda, menuju Indonesia.
Sesampainya di bandara itu, ia dan keluarganya, bersama para penumpang lainnya dibawa ke ruang tunggu bandara. Kecurigaan mulai dirasakan Oktarina, ibunda Amel, tatkala mendapati di sana ramai oleh para penumpang dari berbagai negara, sementara petugas bandara sama sekali tak terlihat.
Lintang, kakak Amel, akhirnya mengetahui bahwa di sana tengah terjadi kudeta oleh militer setelah ia bertanya dan ditunjukan berita oleh kasir kedai kopi di sana. Setelah mengetahui hal itu pun mereka tak berani melihat keadaan di luar lantaran mulai merasa takut.
Tak lama, suasana menjadi gaduh lantaran banyak orang berlarian, suara tangisan dan teriakan pun terdengar. “Ternyata, tiba-tiba, orang-orang, nggak ngerti jumlahnya berapa, lari dari depan ke arah kami, teriak, nangis, panik," ucap Amel.
Mereka pun ikut berlari mencari tempat yang dirasa aman. Suara tembakan kemudian terdengar disusul suara pecahan kaca. Amel sekeluarga yang tengah panik pun semakin ketakutan ketika banyak orang masuk ke dalam bandara seperti tengah berdemo.
“Banyak orang masuk, paksa buka pintu, teriak-teriak, dan ajak kami untuk ikut serta. Mereka pakai bendera Turki. Kami diam, hanya bisa pasrah. Bahkan, dengar-dengar, di bawah itu ada penjarahan, tapi kami pokoknya cari tempat aman,” tutur Oktarina.
Kepanikan terus mereka rasakan. “Apalagi dengar orang teriak, ‘Allahuakbar’, banyak juga yang menangis,” tambah Amel.
Saat itu, yang terlintas di pikiran Oktarina hanyalah keselamatan dua anak perempuannya. “Yang saya pikir, saya punya dua anak gadis. Saya sempat teriak ke amel dan Lintang untuk menghindari kaca, takut ketembak. Jadi, kami berlindung di pinggiran toko. Saya lihat banyak sekali laki-laki, anak-anak saya lindungi di balik koper,” tutur Oktarina.
Beruntungnya, Amel dan keluarganya selamat dari kondisi yang serba tak menentu itu. Setelah dua belas jam terjebak dan situasi benar-benar aman terkendali, mereka pun akhirnya dapat pulang ke tanah air.(Tribunnews.com)