Khansa Syahlaa, Gadis 10 Tahun yang Telah Menaklukkan Lima Gunung Tertinggi di Indonesia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Khansa Syahlaa, Gadis 10 Tahun yang Telah Menaklukkan Lima Gunung Tertinggi di Indonesia
Khansa Syahlaa, Gadis 10 Tahun yang Telah Menaklukkan Lima Gunung Tertinggi di Indonesia

Intisari-Online.com -Perkenalkan, namanya Khansa Syahlla. Meski masih 10 tahun, gadis kelahiran Bogor ini telah menaklukkan lima gunung tertinggi di Indonesia. Semeru, Latimojong, Kerinci, Binaiya, dan Rinjani.

“Lebaran, aku tidak usah dibeliin baju. Aku mau naik Gunung Binaiya sama Rinjani,” ujar Aulia Ibnu Sina saat menirukan gaya berbicara anaknya kepada KompasTravel, Selasa (20/7). Khansa mengaku banyak terinspirasi dari film 5 Cm, dan mulai mendaki sejak usia 7 tahun.

Walaupun sudah ikut kemping dengan keluarga sejak usia empat tahun, orangtua Khansa tidak pernah berekspektasi bahwa anaknya bisa menaklukkan gunung-gunung tertinggi pada usia yang semuda ini. Tekad Khansa yang bulat membuat orangtuanya selalu mendukung kemauan anaknya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan motivasi dan latihan fisik agar anaknya tetap kuat.

“Saya selalu mengingatkan Khansa agar dzikir dan berdoa, minta kekuatan dari Allah,” tutur ayah Khansa, Aulia Ibnu Sina.

Aulia memaparkan, ia selalu memberikan penjelasan kepada Khansa sebelum naik gunung. Baik tentang kondisi cuaca, kondisi jalanan, risiko yang akan dihadapi, dan lainnya. Selain itu, ia juga selalu memberi pengertian kepada Khansa untuk tabah apabila menghadapi halangan atau rintangan saat di jalan.

Mendaki puncak-puncak tertinggi di Indonesia bukanlah tantangan kecil bagi Khansa. Saat mendaki Gunung Binaiya di Pulau Seram, misalnya, Khansa sempat mengalami luka dan kutu air karena hujan yang mengguyur selama dua hari. “Usai dari dari Binaiya, selang satu hari istirahat, dia langsung mau naik Rinjani. Padahal, kakinya masih bermasalah,” jelas Aulia.

Tantangan lainnya dihadapi Khansa di Gunung Kerinci, Provinsi Jambi. Dia berhasil mendaki gunung dengan trek curam dan penuh abu vulkanik. Siswi SD Islam Darussalam di Gunung Putri, Bogor, itu dikenal ayahnya sebagai anak yang sangat tabah dan tenang. Jarang sekali dirinya mengeluh karena capek ataupun bosan. Bahkan pada bulan Ramadhan, Khansa masih menjalani latihan fisik, seperti jogging dan naik-turun tangga, pada pukul sembilan malam.

Kedua orangtua Khansa selalu memotivasi serta mendukung keinginan anaknya tersebut. Tanpa mengganggu aktivitas sekolah, mereka selalu ikut mendaki gunung di setiap liburan sekolah. “Saya juga tidak mengira dia bisa sampai di titik ini. Tinggal dua gunung lagi, Puncak Carstensz di Papua dan Bukit Raya di Kalimantan. Insya Allah bisa,” tutur Aulia.(Kompas.com)