Intisari-Online.com -Sebuah firma hukum di Texas menggugat perempuan 20 tahun karena menulis hal buruk tentangnya di media sosial. Tulisan perempuan itu muncul setelah permintaannya menjadi klien tidak digubris oleh firma tersebut.
Singkatnya, Lan Cai menyewa pengacara dari Tuan A Khus yang berbasis di Houston. Permohonan itu dibuatnya setelah ditabrak oleh sopir mabuk dalam perjalanan pulang dari kerja, persis di depan restorannya. Akibat kecelakaan itu, perempuan itu harus mengalami dua patah tulang di punggungnya.
Kesepakatan pun ditandatangani kedua belah pihak. Tapi sial, setelah itu, baik e-mail maupun pesan telepon justru ditolak oleh firma tersebut. Kecewa, Cai kemudian menumpahkan kekesalannya di media sosial Facebook.
Alih-alih menjadi lega, Cai justru menerima gugatan tentang pencemaran nama baik dari perusahaan itu. Ia dituntut membayar ganti rugi antara AS$100 ribu-AS$200 ribu (sekitar Rp1,3 – Rp2,6 miliar). “Saya merasa mereka seolah hendak memeras saya,” ujar Cai kepada Houston Press. “Hanya karena saya tidak ingin menjadi klien mereka.”
Dalam status di Facebook bertanggal 30 Juni itu, Cai memberi peringatan kepada teman-temannya untuk tidak mengunjungi firma hukum tersebut. Bahkan jika mereka memasang tarif lebih rendah dibanding pengacara-pengacara lainnya.
“Setelah tiga hari mereka tidak mengatakan apa pun tentang siapa dokter yang harus saya kunjungi,” tulis Cai. “Saya sedang sakit. Tidak hanya itu, (celakanya) mereka bahkan tidak tahu di mana mobil saya.” Dalam catatannya itu ia juga memperinci, pengacara memasuki kamarnya untuk mengorek keterangan ketika ia sedang tertidur dan hanya mengenakan celana dalam.
Terkait catatan Cai, Keith Nguyen, seorang pengacara dari Tuan A Khun, langsung meresponnya.
“Ini menjadi perhatian saya ketika Anda mengunggah catatan yang menjelekkan kami di Facebook Anda,” tulisnya dalam e-mail. “Jika Anda tidak menghapusnya dari Facebook dan media sosial lainnya, kantor saya tak punya pilihan lain kecuali mengajukan gugatan.”
Soal gugatannya, Ngunyen memberi alasan kepada pers.
“Ini menempatkan kami dalam kondisi buruk,” katanya. “Saya [bilang ke Ms Ca], Anda bisa mengatakan itu, tapi Anda harus menambahkan bahwa kamilah yang diminta. Dan ia tidak pernah menambahkannya. Ia cuek dan menulis hal-hal yang lebih buruk.”
Selain bekerja di restoran, Cai adalah mahasiswa keperawatan di Houston Community College. Dan harus menjalani pemulihan, ia pun mengambil cuti sekitar satu semester.(Independent)