Intisari-online.com - Enam bulan setelah konflik di Ukraina, NATO berfokus pada penguatan garis pertahanan melawan Rusia di tenggara Eropa, tempat yang dianggap paling berbahaya.
Tidak lama setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina, kolonel Prancis Clement Torrent menerima perintah dari markas NATO.
Yaitu dalam 6 bulan untuk menyelesaikan pembangunan pangkalan dengan kapasitas 1.000 tentara di Rumania.
Saat ini, Kolonel Torrent dan sekitar 200 tentara dari Prancis, Belgia, dan Belanda, sedang sibuk meratakan puncak bukit di Transylvania, Rumania.
"Batas waktu kita adalah sebelum musim dingin pertama," kata Kolonel Torrent.
Pangkalan baru tersebut terletak di dekat Cincu, sekitar 260 km sebelah utara ibu kota Rumania, Bukares.
"Ini adalah tanda solidaritas. Serikat pekerja membutuhkan tindakan nyata seperti itu," kata Torrent.
Konflik di Ukraina dilihat oleh NATO sebagai peringatan, yang telah lama mengabaikan potensi ancaman Rusia di sisi timurnya.
Enam bulan setelah konflik di Ukraina, NATO berfokus pada penguatan pertahanan di Eropa tenggara, yang merupakan wilayah termiskin dengan jaringan keamanan sederhana.
Eropa Tenggara berbatasan dengan Laut Hitam, laut yang memisahkan Eropa dari Asia, dan dikelilingi oleh Rusia, Ukraina, Bulgaria, Turki, dan Georgia.
Ini adalah area dengan rute kargo pertanian penting dari Rusia dan Ukraina, yang menghubungkan ke Mediterania melalui Selat Bosphorus Turki.
"Rusia menaruh perhatian pada Eropa Tenggara. Mereka ingin memiliki jejak militer yang kuat di kawasan ini, membuat NATO perlu bereaksi," kata Matthew Orr, seorang analis keamanan di Stratfor.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR