Intisari-Online.com -Di balik laki-laki hebat terdapat perempuan-perempuan hebat. Aksioma lama ini memang cocok disematkan kepada Almarhumah Susiana, istri koemdian Tukul Riyanto alias Tukul Arwana. Lebih dari dua dasawarsa, perempuan berdarah Minang itu menemani Tukul, dari bukan siapa-siapa menjadi selebritas ternama.
Susiana meninggal dunia pada Selasa pukul 18.00 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan. Jasad Mbak Susi—panggilan akrabnya—dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Kisah-kisah tentang perempuan hebat di balik laki-laki besar mungkin adalah cerita lama, klise, dan cenderung diulang-ulang; tapi begitulah kenyataannya: Selalu ada perempuan-perempuan tangguh, kokoh, di balik laki-laki sukses.
Diana Spencer
Orang-orang lebih mengenalnya dengan Putri Diana. Meskipu mulai terkenal semenjak pernikahannya dengan Pangeran Charles, Putri Diana telah menjadi selebritas dunia dengan jalurnya sendiri. Kematiannya, bahkan, diperingati sebagai hari berkabung nasional. Selama tur bersama suaminya, ia berhasil membetot perhatian publik. Ia juga fasih berbahasa Jepang ketika berkunjung ke Negari Sakura itu. Kabarnya, saat bercerai, saat ayah mertuanya mengancam akan menyopot gelarnya, ia bilang, “Gelar saya lebih tua daripada gelar Anda, Philip!”
Eleanor Roosevelt
Istri mending Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt dinobatkan sebagai First Lady terlama di dunia dan dijuluki “First Lady of The World” oleh Harry Truman. Ia istri presiden pertama yang mengadakan konferensi pers, menulis kolom di surat kabar, dan berbicara pada konvensi nasional. Ia bahkan terang-terangan menyatakan tidak setuju dengan kebijakan suaminya. Ia juga meyakinkan suamianya itu untuk tingal di kantor setelah terkena polio.
Fatima Jinnah
Ia adalah adik pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah. Ia merupakan salah satu sosok kunci yang menggerakkan gerakan kemerdekaan Pakistan. Setelah kematian kakaknya, ia memutuskan ikut pemilihan umum dan menjadi kandidat paling populer. Sayang, Fatima kalah sebab adanya campur tangan militer pada pemilu tersebut.
Jackie Kennedy
Ketika Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev diminta berjabat tangan dengan John F. Kennedy untuk keperlua foto, ia menjawab, “Saya ingin berjabat tangan dengannya dulu.” Jawaban itu ditujukan kepada istri Kennedy, Jackie, yang dikenal sebagai pemain orkestra untuk kegiatan sosial di Gedung Putih. Setelah kematian suaminya, ia bersikeras mengenakan balutan bernoda darah.
Josephine Bonaparte
Kata-kata terakhir yang diucapkan Napoleon Bonaparte menjelang kematinnya adalah “Prancis, Angkatan Darat, Kepala Angkata Darat, Joshepine.” Napoleon jatuh cinta kepada Joshepine karena pesona dan karismanya yang tak tertandingi. Karisma itulah yang membuatnya menjadi taktikus ulung saat suaminya menjadi Kaisar Prancis.
Kasturba Gandhi
Dalam foto Mohandas K. Gandhi pada aksi Salt March, Kasturba Gandhi berdiri di sampingnya. Tak hanya di foto, Kasturba juga selalu berdiri di samping Gandhi sepanjang hidupnya yang sulit.
Michelle Obama
Ialah First Lady terkini Amerika Serikat. Tak hanya sebagai istri yang setia, Michelle juga memainkan peran penting selama kampanye pencalonan suaminya menjadi Presiden AS. Ia juga berbicara pada Konvensi Nasional, menganjurkan hak bagi LGBT, dan melawan obesitas. Lebih dari itu, ia akan dikenang sebagai First Lady Afro-Amerika pertama.
Sofia Tolstoy
Leo Tolstoy adalah salah satu sastrawan terbesar Rusia, dan itu tak ada yang membantahnya. Tapi Tolstoy semestinya berterimakasih kepada Sofia. Perempuan ini menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi istri penulis besar. Meski pada akhirnya Tolstoy meninggalkannya, Sofia telah memberikan dukungan emosional yang sangat berharga kepada Tolstoy ketika diserang depresi. Ia bahkan bertindak sebagai penerjemah, mesin foto kopi, dan model bagi banyak karakternya.
Vera Nabokov
Istri penulis Rusia Vladimir Nabokov ini adalah penyunting karya-karya suaminya. Ia juga bertindak sebagai penerjemah sekaligus inspirasinya. Ia belajar mengemudi sehingga ia bisa mengantar suaminya melewati Amerika Utara untuk berburu kupu-kupu. Ia juga membawa pistol untuk melindungi suaminya. “Saya tidak akan ke mana-mana tanpa dia,” ujar Nabokov soal istrinya.
Winnie Mandela
Winnie menjadi istri Nelson Mandela selama kurang lebih 38 tahun—27 tahun di antaranya ia habiskan ketika Mandela masih di dalam penjara. Ia dikenal sebagai “Ibu Bangsa”, ia selalu hadir dalam setiap perjuangan Mandela melawan apartheid. Dan pada satu titik, ia harus merasakan ditangkap, dipenjara, dan disiksa.
Zelda Fitzgerald
Ia adalah ikon Amerika Serika abad 20, seorang novelis, dan dimasukkan dalam daftar Alabama Women’s Hall of Fame pada 1992. Benar, ia adalah istri dalam novelis dan penulis cerita pendek Amerika Serikat, F. Scott Fitzgerald. Zelda kerap dijadikan sumber inspirasi novel-novel Fitzgerald.(Urbantimes.co)