Advertorial

Fenomena 'Memburu Top Comment' di Media Sosial, Benarkah Pelakunya Orang Narsis?

Aulia Dian Permata
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Sebelumnya kita sudah membahas mengenai contoh-contoh komentar 'enggak nyambung' yang banyak dilakukan warganetagar komentar mereka mendapatkan banyak like/love atau komentar untuk kemudian menjaditop comment.

Fenomena top comment ini menimbulkan tanda tanya besar.

Untuk apa orang rela dihujat atau dirundung dengan menimbulkan fenomena demi menjadi terkenal?

Seperti yang kita tahu, dalam bermedia sosial, ada beberapa orang yang merasa harus lebih terkenal dan populer dari orang lain.

Baca Juga:Pria Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia

Orang seperti ini bisa dikategorikan sebagai orang-orang narsis yang ingin mendapat perhatian serta menunjukkan eksistensi mereka di dunia ini.

Beberapa ciri-ciri orang narsis di media sosial antara lain:

1. Sering berkomentar 'enggak nyambung' dan berharap bisa mendapat banyak 'like'.

Setiap komentarnya harus mendapat banyak like, bahkan dia rajin membalas komentar lain agar komentarnya terus naik.

Baca Juga:Kocak! Komentar-komentar Netizen Ini 'Enggak Nyambung' Tapi Justru Sering Jadi 'Top Comment'

Ini dilakukan agar komentarnya berhasil menjadi top comment di unggahan tersebut.

2. Selalu mengunggah foto-foto diri pribadi/selfie di media sosialnya

Mereka suka sekali mengunggah foto selfienya minimal sehari satu atau dua kali.

Kadang-kadang, mereka melakukannya jauh lebih sering dari artis dan selebriti.

3. Unggahan Instastory mereka titik-titik yang sangat banyak.

Sampai-sampai temannya juga jengah karena setiap ada momen apapun, pasti harus selalu memotret atau merekamnya.

Baca Juga:3 Orang Ini Berhasil Kabur dari Penjara Super Ketat Alcatraz, Ini Nasib Mereka Setelah 50 Tahun Bersembunyi

4. Tidak bisa pisah sebentar saja dari ponselnya.

Bagi mereka, ponsel adalah tarikan nafas dan tidak bisa hidup tanpa ponselnya.

Setiap kali, ponsel itu akan dia gunakan untuk memotret dirinya sendiri, merekam aktifitasnya, atau memotret teman-temannya.

5. Suka melakukan Live Instagram, namun kurang bermanfaat.

Misalnya, melakukan Live Instagram saat dia hanya sedang duduk di dalam kamar sambil bergaya-gaya.

Atau Live Instagram sedang melakukan suatu aktifitas tapi dia tidak mengatakan apapun atau merespon pengguna yang berkomentar di Live Instagramnya.

Baca Juga:Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!

6. Selalu dituntut gaya hidup agar tetap eksis dalam lingkaran pergaulannya.

Biasanya, mereka suka memperlihatkan gaya hidup yang cukup wah demi mengesankan para penggemarnya.

Pergi ke kafe mahal, memakai tas dan pakaian kekinian serta berkumpul bersama teman-temannya dengan warna pakaian senada menjadi keseharian.

Padahal, hal-hal semacam itu juga perlu modal finansial yang cukup besar, lo!

7. Jumlah like jauh lebih penting dari apa pun

Orang-orang ini akan menghitung jumlah like atau penonton instastorynya.

Makin banyak orang yang menyukai unggahannya, dia akan makin bangga.

Biasanya, mereka bahkan rela mengeluarkan uang demi membeli 'like' yang dikirim oleh program bot.

Baca Juga:Saat Dapur dan Toilet Jadi Satu, Inilah Potret Kejam dan Susahnya Hidup di Hong Kong!

8. Jumlah follower sangat penting

Saat ini, akun Instagram dengan follower atau pengikut yang banyak biasanya akan mendapat iklan atau endorse barang dari online shop.

Saking mereka ingin populer, mereka juga bisa saja membeli follower atau pengikut sesuai anggaran dan keinginan mereka.

Dengan banyaknya pengikut, mereka berharap bisa menjadi influencer atau selebirtas Instagram dan mendapat lebih banyak uang.

Apakah Anda kenal dengan orang-orang semacam itu?

Atau justru malah Anda sendiri yang secara tidak sadar telah melakukannya?

Baca Juga:Inilah 9 Aturan Dandan Keluarga Kerajaan Inggris yang Tidak Pernah Dilanggar Ratu dan Putri Sampai Kapan Pun

Artikel Terkait