Ini karena dapat menghasilkan listrik hingga 4 juta rumah.
Dengan kegagalan Putin dalam ambisinya untuk dengan cepat menguasai bagian-bagian penting Ukraina, seorang mantan jenderal Angkatan Darat Inggris mengatakan dia bisa beralih ke senjata yang lebih kuat untuk mengakhiri perang.
Gagasan itu dikemukakan oleh Sir Richard Barrons, mantan Komando Pasukan Gabungan dari April 2013 hingga pensiun pada April 2016.
Mantan Komando Pasukan Gabungan itu mengatakan gagasan Putin akan menggunakan senjata nuklir "mungkin" jika Moskow merasa perang dimenangkan oleh Ukraina.
“Ini akan menjadi penggunaan pertama senjata nuklir selama 77 tahun," ucap Sir Richard Barrons.
"Tapi itu jelas melanggar peraturan di dunia."
Oleh karenanya, semua kembali tergantung apa kata orang nomor satu di Rusia itu.
“Jika Putin merasa pasukannya kalah, maka kemungkinan dia akan tergoda untuk menggunakan senjata nuklir taktis untuk mengubah fakta di medan perang."
Sebab dulu juga senjata nuklir digunakan untuk mengakhir perang.
Contohnya dua bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Jepang.
Saat ini, Rusia dikenal sebagai negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.
Salah satunya adalah rudal SARMAT yang juga dikenal sebagai SATAN II.
Senjata ini telah disebut-sebut sebagai senjata potensial untuk digunakan melawan London atau New York, dan bisa mengubah kota-kota menjadi gurun.
Ini karena rudal hipersonik yang mampu membawa hingga 14 hulu ledak terus disebut-sebut.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR