Hasilnya robot ini meletakkan tangannya di belakang peserta & meniru gerakan mereka secara real-time.
Baca Juga: Blemmyes, Manusia Tanpa Kepala dari Abad Pertengahan yang Diyakini Nyata dan Benar-benar Ada
Ini membuat peserta merasa seperti menyentuh punggung mereka sendiri.
Namun karena gerakan robot sangat sinkron dengan gerakan peserta, otak mampu beradaptasi dengan perasaan dan tiadk merasa takut.
Di tengah-tengah percobaan, tim menunda secara singkat antara gerakan tangan peserta dan sentuhan robot.
Kemudian hal menarik mulai terjadi.
Setelah tiga menit tertunda, beberapa peserta merasa ada seseorang di belakang mereka, dan yang lainnya menghitung hingga empat 'hantu' di ruangan itu.
Meskipun robot itu berdiri di belakang mereka, para sukarelawan sadar akan kehadirannya, dan masih melaporkan perasaan yang berbeda.
"Bagi beberapa orang, perasaan itu bahkan sangat kuat sehingga mereka meminta untuk menghentikan percobaan," kata Giulio Rognini, salah seorang ilmuwan robot dalam tim.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketika sentuhan robot itu tidak sinkron dengan gerakan tangan peserta, otak tidak dapat mengidentifikasi sinyal sebagai milik tubuh peserta, tetapi lebih sebagai orang lain.
Baca Juga: Serasa Miliki Dua Ponsel, Begini Fitur Rahasia Second Space Ponsel Xiaomi yang Jarang Diketahui
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR