Pelajar AS yang Dinyatakan Meninggal pada 2004 Ternyata Jadi Guru Pribadi Kim Jong-un

Moh Habib Asyhad

Editor

Pelajar AS yang Dinyatakan Meninggal pada 2004 Ternyata Jadi Guru Pribadi Kim Jong-un
Pelajar AS yang Dinyatakan Meninggal pada 2004 Ternyata Jadi Guru Pribadi Kim Jong-un

Intisari-Online.com -Seorang pelajar Amerika Serikat yang dinyatakan meninggal pada 2004 ternyata masih hidup dan kini tinggal di Korea Utara. Ia diduga “diculik” untuk menjadi guru pribadi Kim Jong-un.

David Sneddon, yang menempuh pendidikan di Brigham Young University di Provo, Utah, tiba-tiba lenyap ketika berkunjung ke Provinci Yunan, China, pada 14 Agustus 2004. Waktu itu kepolisian China menyebut pemuda yang saat itu masih berusia 24 tahun, yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar, meninggal dalam sebuah kecelakaan ketika mendaki gunung.

Tapi sekarang, ada klaim yang menyebut David hidung di Pyongyang—setelah “diculik” untuk dijadikan guru bahasa Inggris pribadi Kim Jong-un satu dekade yang lalu. David, seperti dikabarkan Mirror.co.uk, tinggal bersama istri dan dua anaknya.

Jika benar masih hidup, David kini berusia 35 tahun.

Choi Sung-yong, kepala organisasi yang mengurusi keluarga-keluarga yang pernah diculik, mengatakan, ada informasi terbaru yang menyebut bahwa David tidak meninggal pada 2004 itu. Sebaliknya, ia diculik untuk melayani keinginan pribadi Kim, yang saat itu masih belum menjadi orang nomor satu di Korea Utara.

David, yang memang fasih berbahasa Korea, ternyata menikah dengan seorang perempuan Korea Utara dan masih mengajar bahasa Inggris hingga sekarang. Firasat bahwa David masih hidup sejatinya sudah dirasakan oleh kedua orangtuanya, Roy dan Kathleen Sneddon, alih-alih mempercayai informasi para pejabat di China.

“Ini memperkuat anggapan bahwa apa yang pernah kami katakan sejak awal tentang David yang berada di Korea Utara memang benar,” ujar Roy terkait informasi keberadaan anaknya di Korea Utara, kepada KU-TV.

Bak gayung bersambut, seperti dilaporkan Deseret News, informasi ini juga mendorong Departemen Luar Negeri AS untuk mengirimkan pencarian resmi terhadap David di Korea Utara. Meski demikian, Roy dan istrinya belum berani memastikan informasi yang masih bias ini.

(Mirror Online)