Intisari-Online.com – Kejadian pada malam itu menjadi tragedi yang mengejutkan dunia!
Pada malam tanggal 31 Agustus 1997, sebuah Mercedes yang melaju kencang dikejar oleh paparazzi dan dikemudian oleh seorang pria yang melewati batas mengemudi dalam keadaan mabuk, kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan di sebuah terowongan di Paris.
Di dalam mobil itu duduk Putri Diana yang berusia 36 tahun, bersama pacarnya yang baru beberapa bulan Dodi al-Fayed, dan pengawalnya, dan hanya pengawalnya ini satu-satunya yang selamat.
Kesedihan mencengkeram bangsa Inggris, bahkan seluruh dunia, ketika ‘Putri rakyat’ itu diratapi di seluruh negeri.
Kematian Putri Diana membuat semua orang yang mencintainya, bahkan tidak mengenalnya secara dekat, meneteskan air mata.
Diperkirakan 2,5 miliar orang menonton siaran pemakamannya seminggu kemudian pada tanggal 6 September.
Banyak yang menerima putusan resmi dari peristiwa tersebut, namun yang lain, terutama ayah Dodi, Mohamed al-Fayed, pemilik pasar swalayan Harrods London saat itu, percaya bahwa kekuatan yang lebih jahat sedang bermain.
Dia percaya bahwa MI6 berkolusi dengan Keluarga Kerajaan, maka teori konspirasi pun meledak dan obrolan internet menjadi sangat ‘bising’ sehingga pada tahun 2005, Polisi Met meluncurkan penyelidikan atas kematian Diana.
Setelah beberapa tahun dan dengan biaya sekitar £12,5 juta, Operasi Paget menyimpulkan bahwa keputusan resmi dari kejadian tersebut aalah benar dan penyelidikan tidak menemukan bukti yang mendukung adanya konspirasi.
Berikut ini enam teori konspirasi yang dibantah oleh laporan tersebut.
1. Diana hamil dan Dodi hendak melamar
Menurut Mohamed al-Fayed, MI6 membunuh Diana dan Dodi atas perintah Keluarga Kerajaan (khususnya Pangeran Philip) saat dia mengandung anak Dodi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR