Menyulap Pohon Asam Menjadi Bernilai Tinggi

Moh Habib Asyhad

Editor

Menyulap Pohon Asam Menjadi Bernilai Tinggi
Menyulap Pohon Asam Menjadi Bernilai Tinggi

Intisari-Online.com - Di tangannya, pohon asam kini tidak lagi hanya teronggok begitu saja. Berkat sentuhannya, pohon asam yang yang awalnya hanya berfungsi sebagai kayu bakar, kini berubah menjadi berbagai macam perabotan yang bernilai guna. Cangkir, piring, tatakan buah, pot bunga, dan lain sebagainya.

Dialah Bambang Haryono, orang yang paling berperan dalam menjadikan pohon asam dengan nilai jual yang lebih tinggi. Selain sibuk melayani permintaan yang terus-menerus datang dari Timur Tengah, belakangan ini, dia juga tengah sibuk melayani pesanan dari pasar Eropa. Misi ke depannya? Menjajaki pasar Amerika.

Bersama bendera usahanya, Oesing Craft, Bambang Haryono kerap memamerkan produknya tersebut sampai ke luar negeri. Terhitung Malaysia, Singapura, dan Dubai menjadi beberapa tempat yang pernah dikunjunginya untuk ajang pameran. Tidak hanya menambah nilai guna, Bambang secara tidak langsung juga membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam memuluskan usahanya tersebut, Bambang sering dianggap melakukan penebangan liar terhadap pohon-pohon asam. Untuk menanggulangi anggapan itu, Bambang beserta warga sekitar berinisiatif membudidayakan pohon asam. Tidak hanya itu, pohon yang nantinya dia tebang juga bukan sembarangan, melainkan yang sudah berusia 7 sampai 10 tahun dengan diameter dalam 30 sampai 40 cm.

Atas upayanya tersebut, beberapa ganjaran akhirnya disematkan kepada bapak empat anak tersebut. Dari sekian penghargaan yang paling prestisius adalah Award of Excellent for Handicraft yang diberikan oleh UNESCO pada 2012 lalu. (Harian Kompas)