Intisari-Online.com – Kepeloporan, sustainability, dan inovasi adalah kunci jawaban menghadapi persaingan dan kemajuan dunia dewasa ini. Kami melakukan itu demi kedekatan dengan konsumen, agar bisa secara tepat memahami apa yang mereka kehendaki. Terus-menerus tanpa henti. Demikian yang ditulis oleh Johnny Darmawan, Presiden Direktur P.T. Toyota Astra Motor, bagaimana mengelola perusahaannya. Mari kita simak.
Merupakan penghargaan yang tak terduga ketika Intisari meminta saya menyumbangkan artikel dalam rangka HUT ke-50 majalah terkemuka ini. Meskipun sejak kecil saya sudah menggemari Intisari, tidak pernah terlintas dalam pikiran akan mendapat kesempatan menulis untuk majalah dengan artikel yang berbobot dan inspiratif ini.
Sangat penting tema yang diajukan Intisari, soal kepeloporan, kepenerusan dan inovasi. Ketiganya adalah semangat yang harus ada dalam diri kita, baik sebagai pribadi maupun bangsa. Ketiganya sama-sama penting. Kita tidak bisa mendahulukan yang satu dari yang lain, harus berjalan seimbang agar setiap langkah menjadi efektif.
Bagi saya pribadi, kepeloporan, kepenerusan - atau saya sebut sustainability, berkelanjutan - serta inovasi, adalah kebutuhan dasar. Bukan hanya bagi sebuah perusahaan, melainkan juga bagi seorang pribadi (person) untuk dapat memiliki nilai lebih (value added). Ketiga hal tersebut menjadi jawaban menghadapi persaingan dan perkembangan dunia saat ini. Untuk mendapatkan nilai lebih, seseorang tidak hanya harus memulai lebih dahulu, tetapi juga penting untuk bertahan, dan selalu mencari sesuatu yang baru.
Adalah dambaan setiap insan bahwa dirinya ataupun perusahaannya bisa tampil sebagai pelopor, penerus, dan inovator. Dan saya menilai, baik sebagai perusahaan maupun produk, Intisari berhasil mengembangkan ketiga elemen tersebut sehingga bisa tetap bertahan dan berkembang dari generasi ke generasi.
Di tempat saya bekerja, kami berupaya mengembangkan ketiga elemen itu. Dalam banyak kesempatan bertemu dengan berbagai kalangan, saya sering ditanya kiat apa yang bisa membuat Toyota bisa bertahan sebagai market leader dan dinilai oleh masyarakat luas sebagai pelopor industri otomotif. Tentu saya tidak bisa memberikan jawaban secara to the point. Namun dari pembicaraan dengan berbagai kalangan, terdapat benang merah yang menyatukan, yakni semua itu adalah hasil dari upaya keras secara terus-menerus untuk melakukan berbagai inovasi agar bisa memenuhi kebutuhan alat transportasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.
Tanpa maksud menonjolkan diri, sejak awal masuk ke Indonesia Toyota telah melakukan itu, memahami kebutuhan konsumen Indonesia secara utuh. Sebelum mendirikan P.T. Toyota Astra Motor (TAM) sebagai perusahaan patungan dengan Astra Internasional pada 1971, Toyota telah memikirkan bentuk kendaraan yang pas dengan masyarakat Indonesia yang kehidupan perekonomiannya baru saja bangkit setelah terpuruk pada 1965.
Baca kisah selengkapnya di Majalah Intisari edisi khusus ulang tahun ke-50, September 2013 (500 halaman).