Intisari-Online.com -Tidak semudah membatik mori, kain sutera membutuhkan penanganan yang cukup teliti. Tak heran jika harga juga meninggi. Intisari Maret 1992 secara eksklusif pernah menghadirkan, bagaimana rumit dan eksklusifnya batik sutera.
Orang boleh berdecak kagum dengan pencapaian batik sutera Yusman. Saat itu, untuk sehelai batik, Yusman mematok harga antara Rp100.000 sampai Rp1.000.000.
Adapun untuk sehelai kemeja sutera Cina, Yusman mematok angka Rp150.000 sampai Rp200.000. Jika melihat proses yang rumit dan lama, harga segitu pasti tidak jadi persoalan. “Mahalnya itu jadinya relatif, mengingat prosesnya yang sangat panjang,” kata Yusman.
Untuk proses pembuatan, satu batik biasanya dikerjakan dalam tenggat tiga minggu. Sedangkan untuk sampai ke bentuk jadinya, dibutuhkan 1,5 hingga 3 bulan. Belum lagi, membatik di atas sehelai sutera tidak semudah di atas mori, cantingnya sering nyangkut di benang-benang sutera yang halus dan tipis itu.
Untuk motif, Yusman dan istri tidak pernah membuat satu motif dalam jumlah yang banyak. Satu motif palingan hanya satu hingga lima potong saja. Selain agar terkesan eksklusif, tujuannya adalah agar orang tidak mudah bosan dengan motif batik yang ditawarkan oleh pasangan suamir istri, Yusman-Tinke.
Selain memasarkan batiknya di workshop-nya sendiri, Yusman memasarkan batik-batiknya di di beberapa butik yang ada di Jakarta. Kebanyakan adalah batik yang masih berbentuk lembaran, tapi terkadang yang siap pakai.
Tanpa gembar-gembor publikasi, ternyata batik sutera Yusman-Tinke diekspor ke Jepang. Meski masih dalam skala kecil, capaian ini tentu saja prestasi. Minimal untuk memperkenalkan batik ke luarg negeri.