Yingluck, Pemimpin Negara Peserta APEC Termuda

Moh Habib Asyhad

Editor

Yingluck, Pemimpin Negara Peserta APEC Termuda
Yingluck, Pemimpin Negara Peserta APEC Termuda

Intisari-Online.com -Salah satu dayapikat yang hadir dalam Konperensi Tingkat Tinggi APEC Bali 2013 adalah Yingluck Shinawatra. Perdana Menteri Thailand ini tampak begitu anggun dan kerap menjadi bidikan kamera wartawan dalam kerja sama ekonomi negara-negara yang ada di wilayah Asia Pasifik ini.

Yingluck adalah pemimpin negara peserta APEC termuda. Saat ini, adik bungsu mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, genap berusia 46. Yingluck pertama kali terpilih menjadi Perdana Menteri pada 2011 saat usianya menginjak 44 tahun.

Tak bisa dipungkiri, Yingluck adalah penerus sejati tongkat estafek saudara tertuanya, Thaksin. Baik itu dalam bisnis atau dalam bidang politik-pemerintahan. Pada Pemlihan Umum Thailand 2011, Yingluck menjadi kandidat utama dari Partai Pheu Tai yang merupakan partai oposisi di Thailand.

Yingluck menyingkirkan nama Mingkwan Sangsuwan untuk menjadi kandidat utama partai ini. Nama Yingluck muncul setelah diadakan pemilihan internal dalam partai yang ternyata di bawah kontrol langsung sang kakak.

Partai Pheu Thia menang setelah menjalani pemilihan umum partai yang demokratis. Lalu diikuti pemilihan PM di Parlemen, akhirnya pada 8 Agustus 2011, Yingluck secara resmi dinyatakan sebagai Perdana Menteri Thailand.

Juga meneruskan bisnis

Tak hanya di bidang politik, karir ekonomi Thaksin juga menular di darah adiknya tersebut. Yingluck menjadi salah bagian penting dari Shin Corps yang dirikan oleh Thaksin dan istri.

Sejatinya Yingluck tidak mempunyai karir politik yang hebat sebelum menjadi Perdana Menteri. Sebelumnya, ia banyak berkutat di dunia bisnis keluarga yang dirintis oleh sang kakak, Thaksin Shinawatra.

Awal karir Yingluck di dunia bisnis dimulai saat dia bekerja di bagian sales & marketing di Shinawatra Directories Co., Ltd., yang berada di bawah naungan AT&T International. Kemudian, di perusahaan yang sama, dia didapuk menjadi Direktur Pendapatan dan Operasi. Pada 1994, Yingluck menjadi Genaral Manager di Ranbow Media.

Tak berhenti sampai di situ, Yingluck lantas meneruskan karir ekonominya menjadi CEO Adavanced Info Services, yang merupakan operator ponsel terbesar di Thailand. Setelah AIS diakuisisi oleh salah satu perusahaan Singapura, perempuan cantik ini dipasrahi menjadi Managing Director di SC Asset Co Ltd, perusahaan keluarga Shinawatra yang bergerak di bidang properti.

Yingluck juga memegang 0,68% dan 46,87% saham Shin Corps yang dipegang oleh Thaksin dan istrinya. (Berbagai Sumber)