Inilah bagian kedua kisah tentang pembunuhan John F Kennedy yang ditulis di Majalah Intisari edisi November 1988 dengan judul asli "Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?".--Intisari-Online.com -Senator Stuart Symington sedang berpidato di depan sebuah panitia senat tentang neraca pembayaran ketika mendengar bahwa presiden ditembak orang. Ia melihat bagaimana Bobby (Robert Kennedy) mendadak terhenyak di kursi, kemudian pelan-pelan membereskan berkas-berkasnya dan beranjak ke luar.Ted Kennedy sedang memimpin Senat ketika mendengar berita ltu. Ketika ia tiba di Gedung Putih, orang-orang sudah bertangisan. Pembagian tugas segera dilakukan. Bobby mendampingi Jackie.Ted pulang Ke Hyannis untuk menemani ibunya dan memberi tahu ayahnya. Ada pesan dari Ny. Kennedy bahwa ia ingin Gedung Putih diatur persis sama seperti ketika jenazah Presiden Lincoln dibaringkan di sana.Ketika pesawat mendarat, Bobby sudah berada di lapangan terbang. Sesuai dengan permintaan Jackie, semua personil yang membantu berasal dari angkatan laut.Ini karena menurut Jackie, suaminya sangat cinta pada angkatan laut (dalam Perang Dunia II la bertugas di angkatan laut). Ambulans angkatan laut membawa jenazah ke rumah sakit angkatan laut untuk diautopsi.Ketika jenazah tiba di Gedung Putih, Jackie minta peti dibuka lagi. Begitu melihat jenazah, Bobby langsung jatuh pingsan. Malam itu, di lantai atas Gedung Putih, Bobby menangis tersedu-sedu, "Kenapa. Tuhan, kenapa?" (la sendiri tewas ditembak orang pada bulan Juni 1968, di Los Angeles, ketika berkampanye untuk pencalonan presiden dari partai Demokrat.)