Intisari-Online.com - "Maaf, jangan panggil Idris Sardi dengan Pak atau Maestro. Panggil saja Mas, Bung, atau namanya langsung, tidak apa-apa."Semasa hidupnya, Idris Sardi terkenal sebagai pemain biola yang andal. Namun, sedikit orang yang tahu, Idris tak pernah mau disebut dengan panggilan "maestro"."Saya bermain hanya untuk Tuhan dan untuk Indonesia," ujarnya berkali-kali.Kesadaran itulah yang membuat Idris sedapat mungkin menghindari kesombongan, menepis puja-puji orang. Itulah sebabnya ia menolak sebutan-sebutan yang dipopulerkan media massa seperti: maestro, si biola maut, dan sebagainya.Bahkan, ia alergi sekadar dipanggil "Pak"."Panggilan 'Pak' cuma untuk orang yang pantas dihormati," katanya. "Panggil saja saya Mas, Bung, atau Idris saja."(Baca juga:Maestro Biola Idris Sardi Meninggal Dunia)"Dia enggak mau disebut maestro, karena dia yakin (kemampuan bermain biola) datang dari Tuhan. 'Saya bermain buat Tuhan, enggak pantas berani bilang diri maestro'," kata anak kedua Idris, Lukman Sardi.Idris Sardi meninggal dunia di Rumah Sakit Meilia Cibubur, Cimanggis, pada Senin, pukul 07.25 WIB. Idris mengalami komplikasi penyakit paru dan penyakit liver. Direncanakan, jenazah Idris akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jalan Casablanca, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB. (Dari berbagai sumber)