Dia menjadi penguasa wanita pertama di negara itu, namun memicu api pemberontakan di kalangan bangsawan.
Dalam waktu singkat, Tamar terpaksa harus berurusan dengan para pemberontak dan dia melakukannya dengan cara yang tegas.
Salah satu legenda menceritakan bagaimana dia mengirim dua wanita untuk menghentikan pemberontak dengan berpura-pura bernegosiasi cukup lama untuk mengumpulkan pasukannya.
Mereka akhirnya diampuni, tetapi tidak sampai gelar dan kekayaan mereka dilucuti.
Tamar ingin memerintah dengan baik, maka dia memanggil Sinode Suci, yaitu dewan dari semua pemimpin agama di negara itu untuk memutuskan pertanyaan-pertanyaan keagamaan yang penting.
Setelah selesai Sinode, semua pendeta yang menentangnya kehilangan pekerjaan.
Dengan Gereja yang kokoh di belakangnya, Tamar menikah.
Sayangnya, pilihannya adalah Yuri, putra Pangeran Andrei Bogoliubsky dari Vladimir-Suzdal, membawa malapetaka.
Yuri cukup tampan dan prajurit yang gagah berani, namun, dia juga brengsek kelas satu.
Setelah pernikahannya dilangsungkan, Yuri tidak pernah ditemukan dalam keadaan sadar, dia menjadi pemabuk yang kejam.
Dia terus menerus berkelahi, tidur dengan siapa pun yang dia bisa naik ke tempat tidur dan secara terbuka menghina istrinya karena tidak mengandung anak.
Buruknya lagi, dia terus-menerus berusaha membuat negara itu berperang dengan tetangga Muslim tanpa alasan lain selain dia bosan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR