Intisari-Online.com - Nama Pastor Manuel Mussalam beberapa waktu belakangan begitu mencuat di khalayak internasional. Ini lantaran pernyataan dia yang begitu simpatik menanggapi serangan Israel yang begitu brutal terhadap Gaza dalam dua bulan terakhir. Pernyataan Mussalam yang paling berkibar di sosial media dan menjadi viral: Jika masjidmu terkena bom Israel, silakan adzan dari gereja kami.
Bagi pemerhati konflik Israel dengan Palestina, nama Pastor Mussalam sebenarnya sudah bukan tokoh asing. Dia dikenal pernah menjadi pemimpin bagi komunitas Katolik Roma di Gaza yang diperkirakan berjumlah 3.000 orang. Selama itu pula Mussalam selalu merasakan tekanan-tekanan dari pihak Israel terhadap warga Palestina, tak terkecuali umat Katolik.
Mussalam pula yang selalu bereaksi keras terhadap keputusan Israel membatasi umat Katolik dalam menjalankan ibadahnya di kota suci Yerusalem. Bahkan menurut dia, pembatasan itu sudah keterlaluan karena juga diberlakukan pada saat hari Paskah. Terhadap dunia politik, Mussalam juga dikenal menentang politik Zionisme dari Israel yang menyatakan bahwa wilayah setempat bukanlah milik bangsa Palestina.
Wajar jika Mussalam bereaksi begitu keras. Dia putra Palestina asli yang dilahirkan di Tepi Barat, tepatnya di Birzeit pada 1938. Pendidikan seminarinya dilangsungkan di Beit Jalla, Bethlehem dan ditahbiskan pada 1963. Pengabdian Mussalam berlangsung antara lain di Yordania, Jenin dan terakhir di Gaza sampai pensiun pada Mei 2009.
Saat mengabdi di Gaza itulah Mussalam dikenal sebagai tokoh kemanusiaan yang mengayomi warga Katolik dan juga muslim. Dia juga menyelenggarakan dua sekolah yang memberikan pendidikan bagi anak-anak Katolik serta muslim di wilayah itu.
Saat ini Pastor Mussalam menjabat sebagai Presiden di Christian World Departement di Komisi Hubungan Internasional Fatah, serta anggota dari Islamic Christian Commission in Support of Jerusalem and the Holy Sites.