Kayla Montgomery, Pelari Remaja dengan Multiple Sclerosis yang Harus Selalu Ditangkap Pelatihnya Setelah Finish

Ade Sulaeman

Editor

Kayla Montgomery, Pelari Remaja dengan Multiple Sclerosis yang Harus Selalu Ditangkap Pelatihnya Setelah Finish
Kayla Montgomery, Pelari Remaja dengan Multiple Sclerosis yang Harus Selalu Ditangkap Pelatihnya Setelah Finish

Intisari-Online.com - Rasanya tak ada yang luar biasa jika hanya melihat prestasinya yang tercatat sebagai salah satu pelari tercepat di negara bagian North Carolina, Amerika Serikat. Namun, jika melihat penyakit yang dideritanya, rasanya kita akan berdecak kagum. Ya, Kayla Montgomery, seorang pelari remaja dengan multiple sclerosis yang harus selalu ditangkap oleh pelatihnya saat finish.

Aksi tangkap-menangkap yang dilakukan pelatih Montgomery, Patrick Cromwell bukan tanpa alasan. Dengan multiple sclerosis yang dideritanya, Meski dapat terus berlari hingga garis finish, Montgomery akan mulai merasakan kakinya mulai mati rasa setelah menempuh jarak 1 miles (1,6 km).

Namun, saat akhirnya dia mencapai garis finish, dan berhenti berlari, Montgomery tidak dapat lagi merasakan kakinya dan dia dipastikan akan terjatuh. Di situlah peran penting sang pelatih untuk selalu menangkapnya.

“Ketika aku mencapai garis finish, aku tidak merasakan apapun di bagian bawah tubuhku,” tutur Montgomery yang baru berusia 18 tahun.

Berdasarkan National Multiple Sclerosis Society (NMSS) di Amerika Setikat, multiple sclerosis (MS) “merupakan penyakit yang tidak terduga. Sering kali melumpuhkan sistem saraf pusat yang mengganggu aliran informasi antara otak dan tubuh.”

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit ini. Namun sudah ada obat dan terapi yang mampu mengelola gejalanya sehingga penderita bisa berkegiatan “senormal” orang pada umumnya.

Perjuangan Kayla Montgomery, pelari remaja dengan multiple sclerosis yang harus selalu ditangkap oleh pelatihnya saat finish, memang menakjubkan. Mengalami cedera saat bermain bola, Montgomery kemudian divonis mengalami multiple sclerosis. Bukannya menyerah, setelah sembuh dia justru memilih olahraga lain, yaitu lari.

“Ketika ia didiagnosis, dia berkata kepada saya, 'Pak, saya tidak tahu berapa banyak waktu saya yang tersisa, jadi saya ingin berlari cepat - jangan tahan itu,'" kata Cromwell, pelatih Montgomery. "Saat itu aku berkata, 'Wow, siapa kamu?'"

Berikut ini video tentang Kayla Montgomery, pelari remaja dengan multiple sclerosis yang harus selalu ditangkap oleh pelatihnya saat finish:

(sfglobe.com)