Coco Chanel, Perancang Busana Ternama Sekaligus Agen Nazi

Ade Sulaeman

Editor

Coco Chanel, Perancang Busana Ternama Sekaligus Agen Nazi
Coco Chanel, Perancang Busana Ternama Sekaligus Agen Nazi

Intisari-Online.com - Dalam industri mode, Coco Chanel dikenal sebagai perancang busana yang berani mendobrak aturan dan inovatif. Namun, temuan sejarah terbaru mengungkapkan fakta menarik lain dari sosok perancang busana ternama ini. Coco Chanel ternyata agen Nazi.

Pada era 30-an, Chanel lah yang mempopulerkan celana untuk dikenakan wanita. Hal tersebut tentunya mengundang kontroversi. Maklum, pada zaman itu, wanita yang mengenakan busana pria dianggap tidak lazim.

Seperti dikutip DailyMail, para ahli sejarah Perancis berhasil menemukan informasi yang telah tersimpan selama menahun bahwa Coco Chanel diketahui pernah menjadi “kaki tangan” sang penguasa Jerman nan keji, Adolf Hitler, selama perang dunia II.

Temuan tersebut bukan tanpa bukti nyata. Mereka memperlihatkan sejumlah bukti berupa kartu keanggotaan Chanel di bawah organisasi Abwehr, agensi intelijen militer rahasia Hitler. Tercatat nomor keanggotaan perancang yang tersohor dengan koleksi parfum Chanel No.5 ini adalah F-1724.

Tak ayal, penemuan ini pun membuat geger ranah mode. Terutama setelah dipublikasikan melalui tayangan dokumenter berjudul L’Ombre d’un Doute di sebuah stasiun televisi Perancis.

Kemudian, menurut surat keanggotaan yang ditemukan tersebut diketahui bahwa nama samaran Chanel adalah Westminster. Sontak, hal ini pun mengingatkan khalayak kembali pada skandal perselingkuhan antara Chanel dan Duke of Westminster yang terjadi sekitar tahun 1920.

Lebih jelasnya disiarkan bahwa keterlibatan Chanel dengan Nazi, terjadi pada momentum jatuhnya tentara Perancis di tahun 1940. Kala itu, seperti yang diinformasikan bahwa Chanel kembali ke Perancis dan bermukim di Hotel Ritz, yang dicurigai sebagai markas besar tentara Nazi.

Kemudian, para ahli pun menyimpulkan, kedekatannya dengan Nazi ini semata dimanfaatkan Chanel sebagai “alat” untuk melebarkan serta mengembangkan popularitas serta bisnis mode dan kecantikannya agar lebih mendunia. (kompas.com)