Intisari-Online.com - Setiap benua memiliki prajurit yang signifikan dan ditakuti.
Untuk benua Afrika, satu nama yang perlu diingat adalah Raja Shaka, raja besar dan pendiri Kekaisaran Zulu pada dekade awal abad ke-19.
Dilansir dari thevintagenews.com pada Sabtu (16/7/2022), Shaka lahir dan dibesarkan di tenggara yang sekarang disebut Afrika Selatan.
Dan selama pemerintahannya yang singkat namun penuh gejolak dan kekerasan, ia menyatukan ratusan kepala suku Nguni yang independen.
Seperti ceritanya, Shaka lahir sekitar tahun 1787, putra Senzangakhona, yang pada waktu itu memerintah atas kepala suku kecil yang dikenal sebagai Zulu.
Ibu Shaka dipanggil Nandi, dan pada saat itu, dia bukan istri sah Senzangakhona.
Keduanya diusir dari rumah Senzangakhona dan pindah untuk tinggal di antara orang-orang Langeni.
Menjadi anak haram tentu bukan hal yang mudah untuk dilalui di sekitar suku Nguni, dan sebagian besar masa kanak-kanaknya, Shaka diintimidasi ke mana pun dia pergi.
Setelah beberapa lama bersama suku Langeni, ibu dan anak itu akhirnya pindah lagi.
Kali ini mereka tinggal di antara orang-orang Mthethwa yang dipimpin oleh Kepala Dingiswayo.
Di sinilah Shaka segera menguasai berbagai taktik dan strategi di medan perang.
Memiliki tubuh prajurit yang sempurna dan juga bakat diplomatik yang luar biasa, ia dengan cepat naik pangkat.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR