Bahkan dia juga tidak melihat adanya ambulans yang datang.
Untuk memperkuat dugaannya, Seno pun bertanya kepada satpam. Dan hasilnya sama.
Si satpam juga tidak melihat ambulans usai baku tembak di rumah dinas itu.
Kedua, soal CCTV.
Diketahui setiap sudut jalan di Kompleks Polri RT 5/RW 1 dipenuhi CCTV. Sebab ini bukanlah kompleks biasa.
Termasuk CCTV di pos sekuriti yang jaraknya tidak jauh dari rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Namun anehnya, decoder CCTV yang ada di pos sekuriti tersebut diganti oleh sejumlah orang tak berseragam pada Sabtu kemarin, sehari setelah baku tembak terjadi.
Ketiga, jangankan soal ambulans dan CCTV, Seno mengaku sama sekali tidak menerima laporan soal baku tembak itu.
Dia memang sempat mendengar suara ledakan seperti petasan dalam durasi tidak lama.
Namun karena sedang ada perayaan Idul Adha, dia tidak terlalu memperhatikannya.
Padahal rumah dia hanya berjarak 30 meter dengan rumah dinas Kadiv Prompam tersebut.
"Jadi, saya tersinggung juga sama sekali enggak ada laporan. Kenapa tidak memberi tahu saya,” tutup Seno dengan nada kecewa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR