Akhirnya berkat kenekatan ibu korban, kondisi Brigadir J sebelum dimakamkan terlihat.
Saat itu, keluarga melihat tubuh korban penuh luka.
"Ya awalnya enggak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," ujarnya.
Bahkan menurut ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, keluarga sempat tidak diperkenankan membuka pakaian korban sebelum dimakamkan.
Selaint itu, keluarga juga sempat dilarang mendokumentasikan kondisi korban saat pertama kali tiba di rumah duka.
Ternyata, keluarga menyebut ada sejumlah luka sayatan di jenazah mendiang yang diduga dari senjata tajam.
Rohani menyebut luka tembakan di tubuh Brigadir J lebih dari satu, tepatnya di dada, tangan, dan leher.
Dua ruas jari korban dilaporkan putus, dan korban disebutkan mengalami luka senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kakinya.
Menanggapi perihal luka sayatan itu, pihak Kepolisian menyebut sayatan terbentuk karena proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.
“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” ujar Ramadhan.
KOMENTAR