Intisari-Online.com - Adrifaza Baraka sempat tidak percaya jika dirinya pada saat usia 16 tahun terdiagnosis penyakit Diabetes Militus. Hidupnya pun berubah drastis. Dimulai dari kebiasaan sehari-hari, perubahan pola makan, harus rajin cek darah hingga keluar masuk ICU. Bahkan berat badannya pun turun hingga 15 kg. Adri harus terbiasa keluar masuk ICU hingga beberapa kali dan sempat koma serta kondisi fisiknya sangat lemah. Ia kemudian merasa ada hal yang aneh. Di usianya yang terbilang mudah, mana mungkin dirinya sudah mengidap penyakit diabetes.
Saat pertama kali menggunakan insulin, ia sempat merasa tidak cocok dengan sistem dua kali injeksi. Malah, yang lebih cocok adalah injeksi insulin multiple dosis yakni empat kali injeksi dalam sehari. Biasanya dilakukan saat pagi, siang, malam dan sebelum tidur. Terkadang, ia mengakui jika diabetes memang sulit disembuhkan.
Menariknya, Adri merupakan tipe yang detil dan selalu ingin berusaha. Meski awalnya ia tidak menerima, Adri akhirnya belajar untuk menjalani kehidupannya tersebut. Termasuk rajin mengecek kesehatannya dan menjaga pola makan.
Dengan kondisi seperti ini, bukan berarti pria yang kini berusia 24 tahun tersebut tidak ikut berpuasa. Malah ia begitu bersemangat. Menurutnya, yang terpenting adalah persiapan dan mengetahui kemampuan tubuh kita. “Biasanya yang dilakukan ngecek darah pas mau buka puasa sekitar jam 2 atau 3,” ungkapnya saat di temui dalam acara “Indahnya Ibadah Puasa bagi Penyandang Diabetes” yag diselenggarakan Novo Nordisk, Rabu (3/6) di Cikini, Jakarta.
Menurut Dr. Herry Nursetiyanto, SpPD-KEMD yang juga hadir di acara tersebut, Adrifaza Baraka merupakan tipe pasien yang ingin berubah dan mau berusaha. Ia mau melakukan saran dokter dan tidak ngeyel. “Ia tipe yang kooperatif,” ungkap pria yang juga pernah menangani Adri.
Ia juga mengungkapkan, Adri telah melewati beberapa fase di antaranya fase denial, adaptasi dan penerimaan.
Adrifaza Baraka, pengidap Diabetes yang berbadan sehat ini memang tidak seperti pasien pada umumnya. Adri terlihat bugar dan bersemangat. Tubuhnya juga tidak kurus. Malah terlihat proporsional. Ini mungkin berbeda dengan sejumlah pasien diabetes dengan kondisi tubuh yang sangat kurus.