Tetapi hal itu tidak dapat mencegah para pengunjuk rasa mengepung rumah presiden, menurut seorang saksi mata yang berbicara kepada Reuters.
Cuplikan dari live streaming Facebook kemudian menunjukkan bagaimana ratusan pengunjuk rasa di dalam Istana Kepresidenan Sri Lanka.
Orang-orang menikmati fasilitas mewah, tempat tidur yang nyaman, dan dapur yang lengkap.
Sementara kolam renang luar ruangan Istana Presiden dipenuhi pengunjuk rasa.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, pengunjuk rasa terlihat bercanda memainkan lagu kampanye Rajapaksa, “Pahlawan yang bekerja”, menggunakan grand piano di kediaman resminya.
Ada juga yang menirukan pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) di meja konferensi yang panjang di rumah presiden.
Tak hanya itu, para pengunjuk rasa pun menemukan temuan lain yang mengejutkan mereka, seperti makanan mewah.
Panganan yang disita dari properti tersebut memberikan wawasan tentang kemewahan kuliner yang dinikmati oleh presiden, saat dua pertiga warga Sri Lanka berjuang untuk makan sendiri karena krisis ekonomi.
Pilihan makan siang yang baru-baru ini dinikmati oleh presiden termasuk makanan pembuka sup labu panggang, diikuti dengan hidangan termasuk salmon asap, udang laguna panggang, ayam yang diasinkan dengan saus setengah glace, parmesan terong panggang dan hummus dengan roti pita.
Meskipun beberapa kerusakan telah terjadi pada properti, tetap ada upaya yang dilakukan untuk menjaga rumah presiden dalam kondisi baik.
Orang-orang terlihat menyapu lantai dan menyiram tanaman pot; peringatan tulisan tangan juga dipasang di dinding untuk mencegah upaya penjarahan.
Selain itu, mereka juga menemukan uang tunai.
Berkas uang tunai senilai LKR 15 juta (Rp617 juta) yang ditemukan di rumah presiden dihitung.
Uang itu kemudian diserahkan kepada petugas keamanan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR