Intisari-Online.com - Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) menunjukkan komitmen dalam merawat dunia perkeretaapian di Indonesia agar tetap lestari.
Salah satunya adalah dengan menjalankan program pengecatan ulang bagian eksterior lokomotif diesel CC 200 15 ketika perayaan ulang tahun komunitas ini yang ke-20, Minggu 26 Juni 2022 lalu, di Museum Kereta Api Ambarawa.
Ricky Dwi Agusti, Ketua IRPS periode 2022–2025, mengatakan bahwa pemeliharaan ini bukan sekadar dicat ulang, tetapi juga mendempul dan menambahkan aksesoris. Lanjut Ricky, seluruh proses memerlukan waktu selama 15 hari.
Didiek Hartantyo, Direktur PT KAI yang hadir dalam acara itu juga menyempatkan diri untuk memberi sambutan.
“Semoga IRPS terus maju, sukses, dan bersama-sama kereta api membangun kecintaan, pemahaman, membangun budaya bertransportasi yang baik,” ucapnya.
Lokomotif CC 200 15 ini adalah lokomotif bersejarah bagi Indonesia. Sebab, ini adalah lokomotif diesel yang dipesan oleh Indonesia melalui Djawatan Kereta Api (DKA, kini PT KAI) pada pasca-kemerdekaan.
PADA 1950-an, DKA mengajukan permohonan pengadaan lokomotif diesel kepada Presiden Soekarno dan disetujui.
Lalu, sebanyak 27 lokomotif diesel elektrik pun dipesan oleh DKA. Kelak, lokomotif itu bernomor seri CC 200 dari pabrikan lokomotif General Electric (GE) di Amerika Serikat.
Pada masanya, lokomotif ini termasuk paling modern. Dibanding lokomotif uap, jenis ini juga dikenal lebih ramah lingkungan. Sekaligus, waktu itu pemerintah juga mulai menghentikan pengadaan lokomotif uap.
Ketika lokomotif ini tiba di Indonesia, sontak menjadi bahan perbincangan.
Sejak 1950-an hingga 1980-an, lokomotif CC 200 ini berfungsi untuk menarik berbagai macam kereta, baik itu penumpang maupun barang.
Penulis | : | Aris Setiawan Rimbawana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR