Mimpi yang Mengerikan

K. Tatik Wardayati

Editor

Mimpi yang Mengerikan
Mimpi yang Mengerikan

Intisari-Online.com – Ada seorang pria kaya yang hidup tanpa prinsip. Ia enggan untuk menawarkan bantuan kepada orang-orang miskin. Ia memiliki sebuah rumah megah dan perkebunan yang besar. Seorang penjaga gerbang yang kejam disiapkannya untuk mencegah masuknya pengemis dan orang miskin lainnya ke rumahnya.

Pria ini angkuh dan mendominasi istri dan anak-anaknya. Ia tidak mengizinkan mereka untuk melakukan setiap tindakan amal atau menghabiskan uang tanpa persetujuannya. Pengemis miskin yang mendekati rumahnya akan diusirnya dengan kejam. Bahkan dalam keadaan darurat, ia tidak menunjukkan belas kasihan atau simpati kepada orang-orang miskin. Ia tidak berhubungan dengan tetangga atau kerabatnya yang miskin karena ia takut mereka akan mencari bantuannya saat mereka kesulitan keuangan.

Hingga pada suatu hari, penjaga gerbang sakit dan tidak bisa datang untuk bertugas. Sebuah keluarga pengungsi miskin dari daerah yang banjir mendatangi rumahnya dan meminta makanan karena mereka lapar dan lelah. Pria kaya itu mengizinkan mereka untuk mengambil buah nangka yang jatuh dari pohon di pekarangan rumahnya. Mereka pergi membawa buah itu. Pria kaya itu memberikan buah nangka karena pohon itu telah menghasilkan buah dalam jumlah besar dan tidak bisa dijual di pasar karena permintaan yang rendah. Ia khawatir karena tidak mampu memanfaatkan buah itu untuk mendatangkan keuntungan. Sementara buah yang jatuh akan menyebabkan rumahnya kotor. Ia mengambil keuntungan, dengan diambilnya buah nangka jatuh itu akan membuat rumahnya bersih dan bukan karena tindakan belas kasihan.

Malam itu, pria kaya itu bermimpi yang mengerikan. Ia bermimpi bahwa ia dilemparkan ke neraka bersama dengan beberapa jiwa. Ada api di sekitarnya. Ia berteriak keras kepada Tuhan, yang terlihat duduk di singgasana surga. Teriaknya, “Bantu aku, Tuhan. Saya sudah beribadah melakukan perintahmu dan berdoa secara teratur. Tetapi mengapa Engkau menempatkan saya di neraka ini. Biarkan saya ke surga.”

Tuhan menjawab, “Sebutkan salah satu tindakan amal yang telah Kau lakukan dengan hati yang penuh kasih dalam kehidupanmu, dan Saya akan membantumu.”

Pria kaya itu berpikir keras. Gambaran dari orang-orang miskin dan sakit yang ia abaikan berbaris dalam ingatannya. Tiba-tiba keluarga yang makan buah nangka muncul dalam pikirannya. Ia berteriak dengan sukacita, “Ya Tuhan, saya telah memberi buah nangka kepada keluarga yang kelaparan. Mohon angkat saya dari api ini, Tuhanku.”

Tuhan berkata, “Kau tidak memberikand engan cinta. Aku masih memberimu kesematan. Aku akan menurunkan buah nangka terikat tali ke arahmu dari sini. Kau mungkin akan berpegang pada buah itu dan aku akan menarikmu dari api.”

Pria itu melompat dengan sukacita, ia melihat buat itu mendekat dan ia pun memeluk dengan secepatnya. Ketika terangkat, beberapa jiwa memegangi kakinya berharap untuk bisa ikut melarikan diri. Ia menendang mereka dengan segenap tenaganya. Tiba-tiba sebuah jiwa olahragawan melompat inggi dan menangkap buah nangka itu. Ia mengangkat tangannya untuk memukul dan mendorongnya. “Ini adalah buahku. Pergi!” teriaknya. Tiba-tiba ia kehilangan pegangan dan jatuh, kembali ke nyala api itu.

Dengan shock ia membuka matanya. Ia terbaring di lantai setelah jatuh dari tempat tidurnya dalam tidurnya. Ia mengakui kesalahannya dan memulai hidup baru dengan beberapa tindakan amal.