Intisari-Online.com – Seorang petani berkata kepada istrinya, “Kau ini malas. Kau bekerja lamban. Membuang-buang waktumu saja.”
Istrinya yang mendengar kata-kata suaminya itu tentu saja marah. Istrinya lalu berkata kepada suaminya, “Kau salah. Kalau begitu, tinggallah di rumah besok. Aku akan pergi ke sawah. Aku akan melakukan pekerjaan yang Kau lakukan di sawah. Dan Kau akan melakukan pekerjaanku di rumah sini, benar begitu bukan?”
Petani itu berkata dengan gembira, “Baiklah. Saya akan melakukan pekerjaanmu di rumah, dan akan selesai ketika Kau kembali ke rumah.”
Istri petani itu berkata, “Memerah susu sapi. Memberi makan babi. Membuang limbah peralatan. Memberi makan ayam-ayam kita. Memutar benang.”
Wanita itu pun pergi ke sawah. Sementara petani itu tinggal di rumah. Ia mengambil wadah dan pergi ke kandang sapi. Ia mencoba untuk memerah susu. Ow, ternyata ia mendapatkan tendangan dari sapi yang akan diperahnya. Ia kemudian pergi ke kandang babi. Ups, kepalanya terantuk balok yang ada di atasnya dan tidak dilihatnya. Ia pun pergi untuk memberi makan ayam. Tetapi ia lupa untuk memutar benang.
Istri petani itu kembali dari sawah ketika hari mulai gelap. Petani itu menundukkan kepalanya karena malu. Setelah itu ia tidak berusaha untuk menemukan kesalahan istrinya lagi. Mereka pun hidup bahagia bersama hingga waktu yang lama.
Jangan hanya menilai dari apa yang kelihatan saja.