Gunung Kehidupan

Monalisa Darwin D

Editor

Gunung Kehidupan
Gunung Kehidupan

Intisari-Online.com - Dalam hidup, ada gunung kehidupan. Semakin tinggi gunung kehidupan yang kita miliki, semakin mudah pula hidup, semakin mudah bernapas, semakin mudah menjalani setiap kegiatan. Ketika seorang bayi lahir ke dunia, ia dibawa ke dalam titik awal hidupnya namun tidak memegang kendali penuh atas hidupnya.

Semua dikendalikan oleh satu penopang, yaitu Sang Pencipta. Baik dan buruk dalam kehidupan harus kita hargai dengan tindakan atau sikap kita. Tindakan yang buruk adalah pilihan kita, begitu pula yang baik. Namun, ketika kita memilih yang buruk, maka kita akan turun ke titik yang lebih rendah di gunung kehidupan kita sendiri.

Dalam perjalanannya di gunung kehidupan, kita harus berusaha. Ada yang menggunakan sepeda atau bahkan berjalan kaki. Momentum harus selalu dibangun. Ketika sulit bernapas dan kekurangan oksigen di tempat kita berdiri, maka ini dapat dikatakan kita sedang dalam masa sulit. Seperti dalam kehidupan, umumnya orang memilih menyerah saat menghadapi masalah. Dengan ini, banyak orang yang kembali ke bawah dan lupa untuk bersyukur.

Pada titik terendah, kita merasa tak ada seorang pun yang mendukung. Kita juga merasa sangat lemah. Satu-satunya pilihan adalah menguatkan hati dan diri. Andalkan pada Dia yang menjadi pengendali tertinggi dalam hidup.

Mendaki dari bawah ke atas seperti belajar berjalan lagi. Tetapkanlah tujuan dengan kekuatan dan tekad yang tinggi. Jangan lupa untuk tabah dan memastikan risiko yang akan dialami, sehingga ada perencanaan untuk mengatasi masalah.

Fokus untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang di sekitar. Berikan pula penghargaan atau penghormatan pada Pencipta, dan ini akan sangat menguntungkan hidup kita. Dengan menjadi seorang yang kuat, melakukan kebaikan, dan membawa diri selalu dekat pada-Nya, maka gunung kehidupan kita akan mudah didaki.(sunnyskyz.com)