Intisari-Online.com – Alkisah, seorang wanita tinggal di sebuah kota. Ia berdoa kepada Tuhan setiap hari dan ingin bertemu dengan-Nya secara pribadi. Ia berpikir terus-menerus ingin bertemu dengan Tuhan.
Suatu hari, sebelum tidur, ia selalu mengingat-Nya terus. Malam itu, Tuhan muncul dalam mimpinya dan berjanji untuk mengunjunginya pada hari berikutnya. Ketika ia terbangun keesokan harinya, ia sangat senang dan sekaligus mulai mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya. Wanita itu membersihkan rumah dan mengatur semua perabotan agar rumah terlihat meriah. Lalu ia mulai menyiapkan makanan lezat bagi Tuhan.
Sementara wanita itu sedang mempersiapkan permen, seseorang mengetuk pintu. Ia bergegas membuka pintu. Ia melihat seorang salesman, yang menjual beberapa majalah.
Wanita itu cukup jengkel dan hampir berteriak, “Tolong jangan ganggu saya hari ini. Saya menunggu tamu penting, jadi ketukan di pintu benar-benar penting buat saya. Jangan buang waktu saya.” Ia berbalik dari salesman itu dan hampir membanting pintu.
Wanita itu membersihkan dapur setelah menyiapkan permen dan duduk di ruang tamu menunggu Tuhan. Setelah beberapa waktu, seseorang mengetuk pintu. Wanita itu bergegas ke pintu lagi, dan mengharapkan untuk bisa bertemu dengan Tuhan. Ia kecewa ketika melihat seorang gadis tetangga, yang datang untuk bermain dengan putrinya seperti biasa.
Wanita itu berkata pada gadis itu dengan marah, “Saya minta maaf, tapi tolong jangan mengganggu kami hari ini, karena kami sedang menunggu tamu penting. Kau bisa datang kembali besok untuk bermain dengan putri saya.” Ia menutup pintu tanpa menunggu jawaban gadis itu dan kembali ke ruang tamu, menunggu Tuhan muncul.
Waktu berputar, hingga berganti malam. Tapi tidak ada tanda-tanda kedatangan Tuhan. Wanita itu putus asa dan bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak memenuhi janji-Nya.
Akhirnya, wanita itu jatuh tertidur sambil menangis. Ia masih berpikir tentang Tuhan. Dia muncul lagi dalam mimpinya dan berkata, “Sayangku, Aku mengunjungimu dua kali hari ini dan kau berpaling dariKu.”
Wanita itu terkejut dan berkata, “Tidak mungkin! Saya menungguMu sepanjang hari, tapi tidak ada tanda-tanda dariMu. Kapan Engkau datang mengunjungki?”
Tuhan berkata, “Pertama saya datang sebagai salesman dan kemudian sebagai anak tetangga, tetapi kedua kalinya, kau berpaling dariKu tanpa mendengar apa yang Aku katakan.”
Wanita itu menyadari kesalahannya dan berkata, “Aku tidak mengenaliMu.”
Tuhan berkata, “Aku hadir dalam segala sesuatu dan pada setiap orang.”