Intisari-Online.com – Seorang sarjana terpelajar sedang menyeberangi sungai dengan perahu bersama tukang perahu. Mereka menghabiskan waktu dalam sebuah percakapan.
Selama percakapan itu, sarjana itu bertanya kepada tukang perahu apakah ia membaca salah satu tulisan-tulisannya. Tukang perahu itu mengatakan tidak. Sarjana itu berkomentar, “Anda telah menyia-nyiakan setengah hidup Anda, jika Anda belum membaca buku-buku suci itu!”
Saat percakapan mereka sedang terjadi, perahu yang mereka gunakan terjadi kebocoran dan air dengan cepat masuk ke dalam perahu. Melihat ini, tukang perahu segera bertanya kepada sarjana itu, “Hai orang terpelajar, apakah Anda bisa berenang?”
Sarjana itu menjawab, “Saya telah membaca banyak buku tentang renang dan tahu banyak tentang hal itu, tetapi saya belum pernah mencoba berenang.”
Tukang perahu berkomentar saat ia siap untuk berenang, “Lalu seluruh hidup Anda seperti sampah. Perahu hampir tenggelam!”
Sarjana itu membaca buku tentang berenang, tetapi tidak pernah mencoba untuk berenang. Lalu, ketika tiba saatnya harus berenang untuk menyelamatkan hidupnya, ia tidak bisa melakukannya. Apa yang telah dibacanya menjadi tidak berguna baginya, karena ia tidak pernah mempraktikkannya.Demikian pula dalam hidup ini, untuk dapat menemukan Tuhan, tidak cukup hanya membaca buku-buku tentang Tuhan, Kitab Suci, dan kemuliaan-Nya. Kita harus benar-benar mempraktikkan apa yang telah diajarkan dalam buku-buku dan Kitab Suci itu.