Kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya memburuk karena kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara, serta faktor meteorologi yang menyebabkan terakumulasinya konsentrasi PM2,5.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 15 Juni 2022 bahwa konsentrasi PM2,5 mengalami peningkatan.
Peningkatan ini mencapai puncaknya pada level 148 mikrogram per meter kubik yang mencapai kategori tidak sehat.
Untuk diketahui PM2,5 adalah salah satu polutan udara berwujud partikel dengan ukuran sangat kecil, tidak lebih dar 2,5 mikrometer.
Ukurannya yang sangat kecil membuatnya sangat mudah masuk ke dalam sistem pernapasan dan dapat menyebabkan gangguan infeksi saluran pernapasan serta gangguan pada paru-paru dalam jangka waktu yang panjang.
Lebih buruk lagi, PM2,5 bisa menembus jaringan peredaran darah, kemudian bisa terbawa oleh darah ke seluruh tubuh, dapat menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.
KOMENTAR