Kunjungan ini nantinya akan dilakukan Jokowi setelah pihaknya menghadiri pertemuan Kelompok G-7 yang berisikan negara-negara ekonomi maju, di Jerman pada 26 sampai 28 Juni 2022.
“Setelah G-7, saya akan mengunjungi beberapa negara yang terkait masalah pangan,” tegas Jokowi kepada CNBC Internasional.
Meskipun sejumlah negara telah melayangkan sanksi ke Rusia, hingga kini Indonesia masih memegang teguh untuk terus bersikap netral.
Bahkan pada April lalu ketika Zelensky meminta bantuan Indonesia untuk mengirimkan senjata, Jokowi dengan tegas menolak permintaan tersebut dengan menawarkan bantuan kemanusiaan sebagai gantinya.
Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya perpecahan konflik yang makin parah, yang dikhawatirkan dapat memperburuk krisis pangan dunia.
Ini mengingat Rusia dan Ukraina sendiri merupakan pemasok pangan dengan komoditas gandum dan biji – bijian terbesar di dunia.
Bahkan Program Pangan Dunia PBB mencatat 323 juta orang di tahun ini tengah menghadapi kerawanan pangan parah, sebagai akibat dari melonjaknya berbagai bahan pangan imbas dari perang di Ukraina.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR